Harimau Mengaum Usai Terkam Pria, Warga Desa Bengkulu Mengungsi

Warga setempat bernama Daharudin mengatakan, hingga tadi malam, warga masih mendengar suara auman harimau di sekitar kawasan luar desa.

oleh Aldiansyah Mochammad Fachrurrozy diperbarui 25 Feb 2015, 10:18 WIB
Ini adalah kali ketiga anak harimau Sumatera lahir di Kebun Binatang Chester, Inggris.

Liputan6.com, Bengkulu - Setelah kematian Lisman (53) yang dimangsa harimau saat menyadap karet, puluhan warga Desa Talang Beringin beramai-ramai memilih meninggalkan desanya untuk mengungsi pada hari ini.

Warga setempat bernama Daharudin mengatakan, hingga tadi malam, warga masih mendengar suara auman harimau di sekitar kawasan luar desa.

"Dari auman yang kami dengar, jumlahnya lebih dari satu ekor, seluruh warga saat ini tidak melakukan aktivitas menyadap karet di kebun sebelum kondisi benar benar aman," ungkap Daharudin saat dihubungi lewat telepon, Rabu (25/2/2015).

Kepala Wilayah II Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu Darwis Saragih mengatakan pihaknya sudah memasang 3 unit kerangkeng untuk menjerat harimau di lokasi Hutan Buru Semidang Bukit Kabu dengan umpan Kambing hidup.

"Sudah kita pasang kemarin bersama para warga di 3 lokasi yang diperkirakan sebagai jalur lalu lintas harimau," ungkap Darwis.

Diwawancarai terpisah, Sukma Lismawati, istri korban Lisman menceritakan, saat suaminya dimangsa harimau di kebun karet, dia sempat mengejar meskipun sangat ketakutan. Dia sempat berteriak minta pertolongan, tetapi selang beberapa jam, baru ada warga yang mendekat dan membantu mencari korban.

Setelah 8 jam dilakukan pencarian, jasad korban baru bisa ditemukan di lokasi awal tempat korban menghilang dengan kondisi mengenaskan.

"Saya sempat meminta kepada situo (harimau) agar mau menyisakan jasad suami saya dan tidak memakan semuanya agar kami bisa menguburkannya," ucap Sukma berurai air mata. (Tnt/Sss)

Baca: [Marak Pembakaran Lahan, Harimau Sumatera Turun Serang Petani]

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya