Gagal Panen Dituding Jadi Penyebab Harga Beras Meroket

Kenaikan harga ini imbas dari berkurangnya pasokan dari daerah produsen beras nasional.

oleh Septian Deny diperbarui 24 Feb 2015, 12:24 WIB
(Fotografer: M Taufan SP Bustan)

Liputan6.com, Jakarta - Harga beras di Pasar Induk Beras Cipinang melonjak cukup tinggi. Bahkan disebut sebagai kenaikan tertinggi dalam 5 tahun terakhir.

Salah satu distributor beras ke Pasar Induk Beras Cipinang, Fauzan (30), mengatakan kenaikan harga ini imbas dari berkurangnya pasokan dari daerah produsen beras nasional.

"Pasokannya memang lagi berkurang, karena panennya gagal. Jadi kemarin pas mau berbuah, terus hujan besar terus menerus," ujarnya di Cipinang, Jakarta Timur, Selasa (24/2/2015).

Dia mencontohkan, di lahan pertanian padi miliknya di wilayah Sumedang, Jawa Barat, dalam sekali panen bisa menghasilkan 3 ton beras. Tetapi saat ini turun drastis menjadi hanya 2 kuintal.

"Jadi yang biasanya 3.000 kg, sekarang hanya menghasilkan 200 kg. Memang turun drastis hasilnya," kata dia.

Hal senada juga diungkapkan Ayong (52), salah satu pedagang besar di Pasar Induk Beras Cipinang. Menurutnya, akibat gagal panen ini, pasokan beras yang masuk ke tokonya berkurang sekitar 75 persen.

"Biasanya beras yang masuk ke kami itu 30 ton per hari, sekarang paling cuma 10 ton. Dari Sumedang barangnya tidak ada, panennya gagal, ya begini jadinya," tandas dia. (Dny/Nrm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya