3 Hal yang Picu Harga Emas KinclongTahun Ini

Harga emas turun hingga 40 persen dan bertahan di bawah US$ 1.200 per ounce pekan lalu. Namun sepanjang tahun ini, harga emas bakal naik.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 23 Feb 2015, 06:40 WIB
Ilustrasi Harga Emas

Liputan6.com, Los Angeles - Sejak melonjak hingga US$ 1.900 per ounce pada September 2011, harga emas telah mengalami penurunan hingga 40 persen dan bertahan di bawah US$ 1.200 per ounce pekan lalu.

"Tapi tampaknya saat ini penurunan harga emas hampir berakhir," ujar Chief Investment Officer for CB Capital Partners, Henry To seperti dikutip dari Forbes, Senin (23/2/2015).

Menurutnya, ada peluang beli emas jangka panjang tahun ini di mana para investor dapat meraup untung dari aksi tersebut. Menurutnya, masa-masa kenaikkan harga emas akan segera datang tahun ini.

Henry menjelaskan, kondisi saat ini berbeda dengan saat 2013 saat harga emas terus menurun. Kala itu pemulihan ekonomi AS menjadi salah satu faktor yang menjerumuskan harga emas.

Berikut tiga alasan yang membuat harga emas bakal berkilau tahun ini:

1. Produksi melambat

Menurut penelitian Henry, rata-rata biaya produksi emas kini mencapai sekitar US$ 1.000 per ounce. Artinya setengah dari seluruh produsen emas di dunia akan mengalami kerugian besar jika harga emas turun ke level US$ 1.000 oer ounce.

Misalnya seperti Newmont Mining yang pasti akan memangkas pengeluaran atau mengurangi produksi jika harga emas menyentuh level tersebut. Seluruh perusahaan tambang emas pasti akan melakukan cara tersebut untuk menghentikan penurunan harga emas.

"Jadi kami yakin saat ini saat harga emas berada di kisaran US$ 1.200 per ounce, produksi logam mulia itu akan mulai melambat," tuturnya.

>> klik selanjutnya...

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

 

2. Ketidakpastian kebijakan moneter global

Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) kemungkinan akan mengalami kesulitan untuk menaikkan suku bunganya atau menjalankan siklus suku bunga yang baru. Kondisi finansial The Fed juga penuh ketidakpastian yang membuat investor cenderung mencari inevstasi aman seperti emas.

 

3. Naiknya permintaan

Sejauh ini, pendorong kenaikkan harga emas terbesar di dunia adalah India dan China. Menurut World Gold Council, permintaan emas dari India dan China meningkat 71 persen dalam 10 tahun terakhir. Secara kolektif, dua negara tersebut menyumbang 54 persen dari permintaan emas di seluruh dunia, naik 33 persen.

Penurunan permintaan India dan China tahun lalu dianggap hanya sementara terjadi. Tahun ini, Henry melihat adanya peningkatan harga emas karena tingginya permintaan dari China dan India. (Sis/Ndw)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya