Higienis Mana, Keringkan Tangan Pakai Hand Air Dryer atau Tisu?

Menggunakan hand air dryer malah bisa meningkatkan jumlah bakteri di tangan.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 17 Feb 2015, 17:00 WIB
Foto: Telegraph

Liputan6.com, London Usai mencuci tangan, biasanya ada dua pilihan untuk mengeringkannya: tisu atau pengering udara hangat (warm air dryer). Lalu, Anda pilih mana? Jawaban berdasarkan hasil penelitian berikut bisa jadi mengejutkan Anda.

Ternyata, mengelap tangan menggunakan tisu maupun handuk katun bisa mengurangi jumlah bakteri hingga 45-60 persen. Sedangkan menggunakan pengering udara hangat bukannya membuat tangan makin bersih malah meningkatkan jumlah bakteri rata-rata 225 persen.

"Ternyata, di dalam pengering udara bersuhu hangat sudah ada bakteri di dalamnya karena lingkungan yang lembab," ungkap dokter Karl Kruszelnicki dalam buku Curious and Curiouser.

Bakteri-bakteri tersebut terdapat di dalam saluran udara dengan ukuran sangat kecil, tambahnya lagi seperti dilansir laman Independent, Senin (16/2/2015). Melihat hasil penelitian ini, tak heran jika dokter Karl menyarankan untuk mengeringkan menggunakan handuk bersih atau tisu daripada pengering udara.

Cuci tangan sendiri, merupakan salah satu perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Langkah sederhana ini mampu memutus penyebaran bakateri dan virus, salah satunya penyebab batuk dan pilek.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya