Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah diminta untuk mengantisipasi lebih dini lonjakan harga daging sapi pada periode-periode tertentu seperti pada saat bulan puasa dan hari raya Idul Fitri.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), Ngadiran mengatakan, pemerintah harus sesegara mungkin mempunyai skema antisipasi pengadaan daging agar harga di pasaran bisa terus stabil dan tidak melonjak drastis pada periode tertentu tersebut.
"Selalu ada tanda- kalau mau terjadi lonjakan, kalau mau bulan puasa itu seperti daging apabila kebijakan pemerintah masih seperti ini. Kemungkinan akan terjadi lompatan harga daging. Kalau kita prediksi seperti itu," ujarnya di Jakarta, seperti ditulis Minggu (15/2/2015).
Dia menjelaskan, meski periode tersebut masih dalam hitungan beberapa bulan ke depan, namun antisipasi dari kenaikan ini harus dilakukan sejak sekarang. Pasalnya, proses impor sapi atau daging sapi tidak berlangsung dalam waktu yang singkat.
"Justru harus dari jauh-jah hari. Karena kebijakan impor sapi kan tidak bisa sekarang minta izin impor, besok sapinya langsung datang. Tidak bisa seperti itu," lanjutnya.
Selain itu sebagai pedagang, Ngadiran menyatakan bahwa pihaknya tidak bisa banyak membantu mengendalikan harga daging. Sebab prinsip pedagang yaitu hanya mengikuti harga daging dari pemasoknya.
"Bagi pedagang, kalau harga belinya naik, maka jualnya juga naik. Kalau beli turun, jualnya turun. Di posisi ini, yang kasihan masyarakat sebagai konsumen," tandasnya.
Menengok ke belakang, pada Lebaran tahun lalu yang berlangsung di bulan Juli, harga daging sapi di pasaran hampir 30 persen menjadi di kisaran Rp 120 ribu per kilogram (kg) dari sebelumnya yang berada di kisaran Rp 95 ribu per kg. Bahkan di beberapa daerah di luar pulau Jawa, harga daging sapi bisa mencapai Rp 135 ribu per kg. (Dny/Gdn)
Pedagang Minta Pemerintah Antisipasi Lonjakan Harga Daging Sapi
Meski periode Lebaran masih beberapa bulan ke depan, namun antisipasi dari kenaikan harga daging sapi harus dilakukan sejak saat ini.
diperbarui 15 Feb 2015, 10:45 WIBSeorang pedagang yang kelelahan menyempatkan diri untuk beristirahat di kios miliknya, Pasar Minggu, Jakarta, Kamis (24/7/2014) (Liputan6.com/Miftahul Hayat)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Menikmati Perjalanan Keindahan Alam di Sungai Dua Rasa Deli Serdang
Cara Mengatur Tabungan Pendidikan Anak: Investasi Masa Depan Mereka
Trivia Saham: Mengenal Instrumen EBA Ritel, Apa Untungnya?
Disanksi AS, Perusahaan Minyak Venezuela Mau Dibayar Pakai Kripto
3 Varian Resep Praktis Paru Sapi yang Enak dan Anti-Bau
28 April 1978: Tragedi Pembunuhan dan Kudeta Kekuasaan Presiden Afghanistan Sardar Mohammed Daoud
Gempa Bumi M 6.5 di Garut Terasa hingga Jakarta, Ini Pemicunya
Hasil Liga Inggris: Chelsea Beri Sedikit Pertolongan pada Manchester United
Gus Baha Ungkap Kualitas Khusyuk Tingkat Tinggi, Kisahkan Umar bin Khattab Dicabut Anak Panahnya saat Sholat
PKS Berharap Diajak Prabowo Gabung Koalisi
Puluhan PKL Kota Bandung Diseret ke Pengadilan, Penebang Pohon Didenda Rp2 Juta
Tekad Maju Pilkada Depok 2024, Sekda Supian Suri Serahkan Formulir ke PAN