Paparan Merkuri dari `Seafood` Sebabkan Gangguan Autoimun

Paparan merkuri dari makanan laut menyebabkan gangguan autoimun.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 13 Feb 2015, 14:07 WIB
Nelayan Pelabuhan Muara Baru mengeluhkan langkanya BBM, Jakarta, Kamis (28/8/2014) (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Environmental Health Perspectives belum lama ini kembali menemukan dampak negatif dari paparan merkuri melalui makanan laut. Dalam studi yang melibatkan perempuan berusia 16-49 dari National Health dan Nutrition Examination Survey 1999-2004, ditemukan merkuri dari makanan laut menyebabkan gangguan autoimun.

Seperti diberitakan Times of India, Kamis (12/2/2015), pemimpin penulis studi, Prof Emily Somers dari University of Michigan Medical and Public Health mengatakan, paparan merkuri melalui makanan laut ini berdampak terutama di kalangan wanita usia subur.

"Wanita yang terkena dampak merkuri dari makanan laut ini cenderung mengalami gangguan autoimun, yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh menurun dan menyerang sel-sel sehat," kata Somers.

Lebih lanjut, Somers menjelaskan, penyakit autoimun dapat mencakup kondisi seperti penyakit radang usus, lupus, sindrom Sjogren, rheumatoid arthritis, dan multiple sclerosis yang menjadi 10 penyebab utama kematian di kalangan perempuan.

Untuk mengantisipasi paparan merkuri tersebut, Somers menyarankan mengonsumsi makanan laut yang memiliki tingkat rendah merkuri seperti udang, tuna dan salmon.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya