Liputan6.com, Semarang - Produksi garam lokal di kabupaten Demak, Jawa Tengah, mampu terdongkrak lebih dari 427 persen. Data di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Demak menunjukkan pada tahun 2013, angka produksi 20.033 ton, sedangkan di tahun 2014 mencapai 105.587 ton.
Menurut sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Demak, Heru Budiyono, terdongkraknya produksi garam rakyat tersebut setelah dikembangkan Teknologi Ulir Filter (TUF) dan media isolator (geomembran). Inovasi teknologi tersebut dimanfaatkan di lahan garam rakyat seluas 1.834,67 hektar.
Media isolator merupakan teknologi terkini yang bisa mengoptimalisasi produktivitas garam lokal. Tahun lalu, produksi garam mengalami surplus sebanyak 27.687 ton dari target nasional 77.900 ton.
"Jumlah kelompok mulai 2011 sampai 2014 yang menerima manfaat bantuan sebanyak 127," kata Heru, Minggu (1/2/2015).
Adapun jumlah lahan garam yang telah digunakan untuk produksi garam di Kabupaten Demak mencapai 1.172,94 hektar dari luas lahan potensi garam 1.834,67 hektar atau sekitar 64 persen lahan potensi garam telah digarap menjadi lahan produksi garam.
Namun sayangnya, peningkatan produksi tersebut tak langsung diimbangi dengan peningkatan kesejahteraan petani garam. Belum lagi, infrastruktur yang tak mendukung peningkatan produksi itu.
"Jalan produksi masih banyak yang rusak, saluran air utama juga sangat dangkal akibat sedimentasi. Parahnya, harga garam juga masih tidak stabil. Belum lagi modal petani saat mulai awal penggarapan masih kurang memadai," kata Heru.
Peralatan tambak garam juga cepat rusak. Sedangkan dari sisi kelembagaan dan keorganisasian petambak garam masih lemah. Pola pikir mayoritas masyarakat masih banyak yang menggunakan sistem tradisional.
"Kami coba mengupayakan banyak hal, mulai perbaikan infrastruktur pendukung tambak garam rakyat hingga penguatan kelembagaan kelompok petani garam dan pengembangan teknologi," kata Heru.
Untuk diketahui, pada 2014, harga jual garam relatif tinggi yakni Rp 750 per kg untuk kualitas produksi nomer satu (KP1) dan untuk kualitas produksi nomer dua sebesar Rp 500 per kg. (Edhie Prayitno Ige/Gdn)
Pakai Teknologi Ulir Filter, Produksi Garam di Demak Naik 427%
Data di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Demak menunjukkan pada 2014 angka produksi garam mencapai 105.587 ton.
diperbarui 01 Feb 2015, 16:14 WIBPetani memanen garam di Desa Bunder, Pamekasan, Madura, Jatim, Senin (27/7). Pada pekan lalu harga garam pada panen perdana sebesar Rp.260.000/ton namun sekarang turun menjadi Rp 50.000/ton.(Antara)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Orangutan Sumatera Terekam Mengobati Lukanya Sendiri Pakai Tanaman Obat, Dinilai Ahli Bukti Kemiripan dengan Manusia
Alasan PVMBG Tambah Peralatan Pemantauan Aktivitas Gunung Ruang
Cak Imin soal Kemungkinan PKB Masuk Koalisi Prabowo-Gibran: Kita Lihat di 20 Oktober
Demokrat Surabaya Puji Kesuksesan Eri Cahyadi Kurangi Angka Stunting
Tonton Live Streaming Liga Inggris Liverpool vs Tottenham di Vidio 5 Mei 2024, Segera Dimulai
Hasil Liga Inggris: Chelsea Lumat West Ham, Jackson Bikin 2 Gol
Lindungi Ekosistem Kawasan Pesisir, Industri Asuransi Tanam Mangrove
Waspada! Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah Bank Mandiri dengan Website Phising
Jadwal dan Hasil Piala Thomas dan Uber 2024, Minggu 5 Mei: Indonesia atau China yang Jadi Juara?
Perubahan Iklim Picu Suhu Dingin Laut yang Mematikan Bagi Kehidupan Binatang, Ini Penjelasannya
Hasil Piala Thomas 2024: Bagas/Fikri Keok, China Kalahkan Indonesia 3-1
Kronologi Anggota TNI AL Tembak 2 Warga di Makassar Hingga Meninggal Dunia