Risiko Olahraga Berlebihan

Olahraga memang bagus, namun bila berlebihan akan snagat berbahaya

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 31 Jan 2015, 12:00 WIB
Mudah melakukannya dan modal murah tapi jalan kaki punya tiga manfaat. (Foto: blog.codyapp.com)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam melakukan hal apa pun di kehidupan sehari-hari, usahakan untuk tidak terlalu berlebihan dalam mengerjakannya. Termasuk ketika sedang berolahraga.

Memang, berolahraga dalam waktu yang lama akan menghasilkan keringat yang tidak sedikit. Namun, apakah itu sehat atau tidak, tak ada yang tahu. Terpenting lakukan olahraga dengan waktu yang tidak terlalu lama, tapi dikerjakan dengan benar.

Misalnya saja ketika latihan angkat beban. Pastikan bahwa kita melakukan latihan dengan bobot yang tepat. Sebab, mengangkat terlalu berat dapat menyebabkan kita tidak akan menyelesaikan latihan sampai tuntas, karena sudah lelah.

Pun ketika sudah merasa lesu, usahakan untuk berisitrahat. Bila tetap melanjutkan latihan, akan membuat kita yang mengerjakannya menjadi tidak berenergi. Sedangkan niatan kita untuk berolahraga adalah agar lebih berenergi.

Berolahraga berlebihan pun dapat menurunkan kadar testosteron dan meningkatkan kadar kortisol. Perubahan siklus mesntruasi juga dapat dikaitkan dengan olahraga berlebih.

Melansir Times of India, Sabtu (31/1/2015), apabila telat dalam hal menstruasi, bisa saja itu terjadi karena olahraga yang terlalu berlebih.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya