Harga Emas Berpeluang Turun Lagi?

Penguatan dolar AS ditopang sejumlah data ekonomi bisa mendorong kembali pelemahan harga emas.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 30 Jan 2015, 14:03 WIB
Emas batangan. (Foto: Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas tertekan semalam usai dirilis data klaim tunjangan pengangguran mingguan Amerika Serikat (AS) yang turun dalam menjadi 243 ribu klaim. Angka ini jauh lebih rendah dari hasil pekan sebelumnya yang 308 ribu klaim.

Hasil ini semakin menegaskan membaiknya pasar tenaga kerja AS. Peluang kenaikan suku bunga acuan AS semakin membesar dengan dukungan data ini.

"Harga emas menyentuh kisaran Us$ 1251 per troy ounce semalam," kata Head Research and Analyst PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra dalam ulasannya, Jumat (30/1/2015).

Hingga siang ini, lanjut Ariston, harga emas mengalami rebound ke kisaran US$ 1.260 per troy ounce. Indikator RSI, Stochastics dan MACD pada grafik 4 jam masih menunjukkan potensi pelemahan. Namun pada grafik 1 jam, ketiga indikator ini menunjukkan potensi penguatan.

"Ini bisa diartikan ada potensi penguatan dalam jangka yang lebih pendek," tuturnya.

Resisten terdekat di kisaran US$ 1.267 per troy ounce. Harga berpotensi menguat ke arah resisten tersebut. Penembusan ke atas resisten membuka peluang penguatan ke area US$ 1.274 per troy ounce. Sementara support penting di kisaran terendah kemarin di US$ 1.251 per ounce.

"Pelemahan di bawah support ini membuka potensi ke area US$ 1.243 per ounce," papar dia.

Data yang bisa menjadi penggerak pasar (market mover) hari ini adalah data estimasi Indeks Harga Konsumen (CPI) Zona Euro dan data produk domestik bruto (PDB) kuartal IV 2014 AS.

"Penguatan dolar AS karena data-data ini bisa mendorong kembali pelemahan harga emas," jelas Ariston. (Ndw)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya