Liputan6.com, Jakarta MediaTek telah lama bermain di pasar Asia sebagai pembuat chipset berharga terjangkau. Kini menurut sebuah kabar yang beredar menyebutkan bahwa perusahaan asal Taiwan itu tengah menyiapkan diri untuk masuk ke pasar Amerika Serikat.
Perluasan pasar yang akan dijalankan oleh MediaTek ini merupakan usaha perusahaan untuk menyasar klien dari kalangan produsen smartphone asal Amerika Serikat. Rencana strategis MediaTek untuk mengekspansi Amerika Serikat tersebut langsung menarik perhatian banyak pihak.
Pasalnya Negeri Paman Sam merupakan kampung halaman penguasa pasar chipset global, Qualcomm, yang tentunya tak akan tinggal diam dengan ekspansi MediaTek. Bahkan, pemilihan kantor MediaTek di San Diego yang juga jadi markas besar Qualcomm dinilai sebagai tantangan terbuka dari sang pesaing.
Menurut yang dilansir laman Phone Arena, guna menyukseskan misi ekspansi di AS, MediaTek dikabarkan telah menambahkan modem LTE (long term evolution) di chipset buatannya. Perusahaan itu diprediksi akan fokus menarget perangkat berfitur LTE untuk menguasai pasar global.
Presiden MediaTek, Ching-Jiang Hsieh sebelumnya telah secara terbuka menyatakan ingin menjadi pemain pasar global dan masuk ke pasar AS. "Apabila seseorang berniat menjadi pemain global di bisnis mobile, maka dirinya harus menjual chip di wilayah Amerika Utara," kata Ching-Jiang Hsieh.
MediaTek sendiri memang terkenal sebagai pembuat chipset yang umum dipakai pada perangkat kelas menengah dan bawah. Sebagian besar produk buatan MediaTek dipakai oleh perusahaan pembuat ponsel asal Tiongkok yang memang menawarkan harga terjangkau sebagai kekuatan utamanya.
Sebelumnya, MediaTek telah masuk ke pasar smartphone Amerika Serikat melalui perangkat yang tidak terlalu populer yaitu Alcatel OneTouch Fierce, Alcatel OneTouch Evolve, dan Alcatel OneTouch Evolve 2.
Amerika Serikat sebenarnya juga merupakan kampung halaman bagi Intel, perusahaan chip terkenal dunia yang sedang berupaya merangsek ke segmen mobile. Raksasa chipset komputer tersebut bahkan dirumorkan akan membeli MediaTek yang saat ini memiliki nilai US$ 28 miliar di pasar modal Taiwan. (den/dhi)
MediaTek Tantang Qualcomm di AS
Pemilihan kantor MediaTek di San Diego dinilai sebagai tantangan terbuka untuk Qualcomm.
diperbarui 01 Feb 2015, 17:19 WIBKantor MediaTek di San Diego dinilai sebagai tantangan terbuka untuk Qualcomm
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 Jawa Tengah - DIYSerpihan Kisah Ernando Ari, Ada Doa Orang Lain dan Latihan Sendiri
4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Ini Kelakar Bahlil di Depan Gibran yang Buat Sekjen PBNU Terkejut
Menang Besar di Laga Pembuka Piala Thomas dan Uber 2024, PBSI: Jangan Lengah di Partai Kedua
Rupiah Tembus 16.200 per Dolar AS, Ini Saran Ekonom untuk Redam Dampak Depresiasi
Merasa Nyaman dengan Emil Dardak, Khofifah Minta Doa untuk Kembali Maju di Pilkada Jatim
Rumah BUMN Pekanbaru, Langkah Pasti Menteri BUMN dan Pertamina Berdayakan UMKM Lokal
24 Pebasket Muda Terpilih Jadi DBL Indonesia All-Star 2024, Ada yang Pecahkan Rekor Hat-trick
Kontroversi Sunat Perempuan, Bagaimana Pandangan Muhammadiyah?
Berau Coal Raih Penghargaan Usai Dukung Program Penurunan Stunting
Perkuat Konektivitas Penerbangan, AP II Dukung Penataan Bandara oleh Kemenhub
IU Buka Hari Kedua Konser di Indonesia Lewat Lagu Holssi: Keren Sekali Semuanya!
Selain Kejar Target 120 Juta Sertifikat Tanah, AHY Bidik Percepatan Reforma Agraria
Gempa M6.2 Garut, Ini Analisa Ahli Geologi Unsoed