Harga Emas Berkilau Gara-gara Upah Pekerja AS Turun

Harga emas berjangka naik ditopang merespons turunnya upah pekerja di AS.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 10 Jan 2015, 09:02 WIB
Ilustrasi Emas (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, New York - Harga emas berjangka naik ditopang pada spekulasi bahwa Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) tidak akan segera menaikkan suku bunga AS, merespons turunnya upah pekerja di Negeri Paman Sam.

Dilansir dari Bloomberg, Sabtu (10/1/2015), harga emas berjangka untuk pengiriman Februari naik 0,6 persen menjadi US$ 1.216,1 per ounce, membawa keuntungan minggu ini menjadi 2,5 persen. Pada 2014, logam mulia membukukan penurunan tahunan berturut-turut untuk pertama kalinya sejak 1998 di tengah lonjakan ekuitas dan inflasi diredam.

Penghasilan per jam rata-rata untuk semua karyawan AS pada Desember turun 0,2 persen dari bulan sebelumnya, terbesar sejak pencatatan yang dimulai pada 2006. Namun, jumlah tenaga kerja naik lebih dari perkiraan, dan tingkat pengangguran turun menjadi 5,6 persen.

"Sementara  di tengah jumlah tenaga kerja yang sangat  baik, ada penurunan pendapatan, sehingga kekhawatiran deflasi tetap, dan karena itu The Fed mungkin terpaksa menahan suku bunga acuan,"  kata Ahli Strategi Pasar senior di EverBank Wealth Management Chris Gaffney.

Logam mulia telah meningkat 2,7 persen sepanjang Januari, memperpanjang keuntungan dua bulan berturut-turut. Kenaikan harga emas ditopang ekspektasi bahwa Bank Sentral di China dan Eropa akan meningkatkan stimulus ekonomi untuk menghidupkan kembali pertumbuhan lesu.

Risalah pertemuan terakhir The Fed yang dirilis minggu ini menunjukkan bahwa sejumlah pejabat menyatakan keprihatinan inflasi bisa tetap terlalu rendah.

Tak hanya emas, harga logam lainnya seperti perak untuk pengiriman Maret naik 0,2 persen menjadi US$ 16,419 per ounce. Perak melompat 4,1 persen sepanjang pekan ini.

Di New York Mercantile Exchange, platinum berjangka untuk pengiriman April naik 0,6 persen menjadi US$ 1.230,10 per ounce. Palladium berjangka untuk pengiriman Maret naik 0,9 persen menjadi US$ 800,15 per ounce. (Ndw)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya