Penembakan di Kantor Media Kontroversial Charlie Hebdo, 10 Tewas

Tweet terakhir yang diunggah media tersebut adalah kartun pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi. Belum ada yang mengaku bertanggung jawab.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 07 Jan 2015, 18:55 WIB
Penembakan di media Prancis Charlie Hebdo. (Reuters)

Liputan6.com, Paris - Setidaknya 10 orang tewas dalam insiden penembakan di kantor majalah satire Charlie Hebdo di Paris, Prancis. Lima orang lain mengalami cedera.

Saksi mata mengaku mendengar tembakan beruntun di kantor media tersebut, saat penyerang memberondongkan peluru dari senapan seru yang dibawanya.

"Dua pria yang memakai kedok hitam memasuki gedung dengan membawa  (senapan) Kalashnikovs. Beberapa menit kemudian kami mendengar suara tembakan beruntun," kata saksi mata  Benoit Bringer kepada stasiun televisi Prancis,  Itele, seperti Liputan6.com kutip dari BBC, Rabu (7/1/2015).

Sejumlah orang terlihat berlarian dari gedung. Panik melanda. "Ini pembantaian," kata pejabat Kepolisian Prancis, Luc Poignant kepada stasiun televisi BFMTV.

Poignant, seperti dimuat Reuters mengatakan, setidaknya 1 jurnalis tewas.

Belum jelas siapa pelaku dan apa motif yang melatarbelakangi tindakan kejam ini. Majalah mingguan bernada satire Charlie Hebdo sebelumnya sempat memicu kontroversi dengan pemberitaan dan karikatur yang dimuatnya.

Tweet terakhir yang diunggah media tersebut adalah kartun pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi. Namun sejauh ini belum ada konfirmasi keterkaitan kelompok militan itu dengan insiden terakhir.

Sebelumnya, serangan menggunakan bahan peledak menyasar kantor pusat Charlie Hebdo pada November 2011, setelah majalah itu menayangkan karikatur Nabi Muhammad di sampul luarnya. Tindakan tersebut dinilai sebagai penghindaan bagi Umat Islam. (Ein/Tnt)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya