Tanggapan TNI Atas Ancaman dari ISIS

Dalam video berdurasi 4 menit, salah satu anggota ISIS mengancam pihaknya akan memerangi dan membantai TNI dan Polri.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 26 Des 2014, 23:43 WIB
Panglima TNI Jenderal Moeldoko memeriksa pasukan.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang disinyalir warga negara Indonesia (WNI) menantang Panglima TNI Jenderal Moeldoko karena secara personal meminta Kepala Kerja Sama Militer AS Jenderal Martin E Dempsey untuk mengizinkan pejabat tinggi TNI turut berpartisipasi sebagai peninjau dalam Gugus Tugas anti-ISIS di Washington.

Militan tersebut bernama ‎Abu Jandal Al Yamani Al Indonesi itu bahkan mengancam jika tantangannya tidak ditanggapi, pihaknya akan kembali ke Indonesia dan berperang.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Pusat ‎Penerangan Mabes TNI Mayjen Fuad Basya menyatakan, pihaknya tak akan menanggapi tantangan militan ISIS tersebut karena dinilai hanya propaganda.

"Kita tidak akan tanggapi itu, karena itu propaganda saja. Jadi biarkan saja mau ngancam seperti apa," kata Fuad Basya saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Jumat (26/12/2014).

Dia menegaskan, jika TNI menanggapi tantangan itu, ISIS pun akan lebih gencar melakukan propaganda kepada TNI dan masyarakat Indonesia yang akhirnya akan dibuat resah. Sebab keresahan itu yang dicari ISIS.

"Kalau kita tanggapi mereka (ISIS) akan menanggapi lagi dan terus begitu. Lalu mereka memanfaatkan dan mereka mintanya rakyat resah dan gelisah. Itu yang mereka cari," tegas dia.

Sekali ‎lagi Fuad menegaskan, untuk keamanan negara diserahkan sepenuhnya kepada pihak TNI-Polri. Ia pun mengimbau masyarakat jangan resah dan tidak terpropaganda terhadap ancaman-ancaman ISIS.

"Masyarakat tidak usah pikirkan ancaman ISIS itu, serahkan dan percayakan sepenuhnya keamanan negara ini kepada TNI-Polri," tandas Fuad Basya. (Ali/Ans)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya