Pemerintah Diminta Tak Tergesa-gesa Revisi Harga BBM Subsidi

Biasanya harga minyak dunia mengalami peningkatan saat musim dingin tiba dan puncaknya pada Desember dan Januari.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 21 Des 2014, 15:42 WIB
Namun menurut Pertamina hal itu bukan karena kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi melainkan pengaturan kuota yang mulai diberlakukan Pertamina, Jakarta, Rabu (27/8/2014) (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah diminta tak keburu nafsu merubah harga  Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Disarankan, pemerintah menunggu perkembangan harga minyak sebelum merubah harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.

Analis Energi dari Bower Group Asia Rangga R Fadilla mengatakan, biasanya harga minyak dunia mengalami peningkatan saat musim dingin tiba dan puncaknya pada Desember dan Januari.

"Langkah terbaik memang wait and see gimana trend harga minyak ke depannya. Karena pada puncak musim dingin yg dimulai desember atau Januari," kata Rangga, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Minggu (21/12/2014).

Ia mengungkapkan, yang membuat peningkatan harga minyak saat puncak musim dingin karena peningkatan konsumsi. "Konsumsi minyak biasanya akan sangat tinggi dan itu diperkirakan akan mengoreksi harga jadi lebih tinggi," tuturnya.

Menurut Rangga, jika harga minya dunia tidak mengalami peningkatan padahal puncak musim dingin sudah terlewati, maka pemerintah bisa memikirkan kenaikan harga BBM.

"Kalau ternyata harga minyak dunia tetap rendah sampai lewat musim dingin baru dah pemerintah bisa pertimbangkan penurunan harga," pungkasnya. (Pew/Nrm)

 
 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya