Negara Ini Minat Bantu RI Tambah Listrik 35 Ribu MW

Pemerintahan Jokowi saat ini berupaya mempercepat pembangunan pembangkit listrik 35 ribu MW dalam lima tahun ke depan.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 16 Des 2014, 21:06 WIB
PLTU Pacitan merupakan salah satu pembangkit listrik yang dimiliki PLN untuk menghasilkan daya listrik sebesar 630 megawatt (Liputan6.com/ Panji Diksana)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) saat ini tengah berupaya mempercepat pembangunan pembangkit listrik 35 ribu megawatt (MW) periode 2015-2019. Demi membiayai program Nawa Cita di bidang energi tersebut, pemerintah membagi porsi target tersebut agar dipenuhi oleh PT PLN (Persero) dan pihak swasta.

Dengan porsi 25 ribu MW yang diberikan pada pengusaha swasta, sejumlah investor asing ternyata ikut melirik proyek penambahan kapasitas listrik di Tanah Air. Ketua Tim Ahli Wakil Presiden, Sofyan Wanandi mengatakan, beberapa investor asing menunjukkan minat yang besar untuk ikut mengembangkan proyek pembangkit listrik di Tanah Air.

"Dan tinggi sekali minat dari negara-negara seperti China, Jepang, untuk ikut mendanai proyek penambahan listrik ini, Amerika SErikat termasuk Bank Dunianya juga berminat," ungkap Sofyan di Jakarta, Selasa (16/12/2014).

Menurutnya, penambahan pasokan listrik sangat penting mengingat komoditas energi tersebut tidak memiliki alternatif lain khususnya jika digunakan di sektor industri.

Sofyan mengharapkan, dengan adanya tambahan listrik 35 ribu MW dalam lima tahun mendatang, harga listrik dapat jauh lebih terjangkau. Hal itu mengingat selama ini, penggunaan diesel yang harganya mahal masih cukup marak.

"Kita selama ini masih sewa diesel dari China sampai sekarang," katanya.

Selain itu, penambahan daya listrik tersebut juga diharapkan dapat membantu para nelayan. Peningkatan jumlah cold storage bagi nelayan dapat dilakukan setelah adanya penambahan pasokan listrik di sejumlah wilayah.

"Listriknya kan bisa dipakai nelayan untuk nyalakan cold storage. Pemberian fasilitas bisa mmebantu nelayan dan nanti kan pelan-pelan gap kaya dan miskin bisa diselesaikan," tandasnya. (Fik/Ndw)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya