Liputan6.com, Caracas - Harga minyak yang terus turun ternyata dapat membuat kondisi ekonomi sejumlah negara penghasil minyak berantakan. Sejauh ini, jatuhya harga minyak global juga telah mengikis kondisi keuangan pemerintah Venezuela dan menebarkan kekhawatiran bahwa negara Amerika Latin tersebut akan bangkrut.
Meski begitu, melansir CNBC, Senin (8/12/2014), masih belum jelas, seberapa besar dampak penurunan harga minyak menerpa perekonomian Venezuela.
"Keinginan dan kemampuan pemerintah untuk membenahi utang asingnya kini berada dalam kondisi kritis," ungkap para analis dan ekonom di Capital Economics dalam laporannya.
Itu lantaran kini pemerintah Venezuela tidak memiliki simpanan dari peningkatan harga emas yang terjadi selama 10 tahun terakhir. Kerugian karena penurunan harga minyak akan menghapus seluruh pendapatan asing yang seharusnya diraup pemerintah Venezuela.
Saat ini banyak modal asing ditarik keluar dan berpotensi menambah tekanan pada pasokan mata uangnya. Venezuela dapat menghadapi kebangkrutan dalam dua tahun ke depan meskipun pada Septermber atau Oktober tahun depan, pemerintahnya menghadapi jatuh tempo utang senilai US$ 5 miliar.
Di antara sejumlah negara penghasil minyak lain, Venezuea merupakan negara yang paling tidak siap menghadapi penurunan harga minyak dunia. Dengan cadangan yang kian menipis dan defisit anggaran mencapai 17 persen dari produk domestik bruto, kondisi ini tentu tidak mudah bagi Venezuela.
Apalagi saat ini produksi minyak menyumbang 95 persen dari pendapatan ekspor dan digabungkan dengan gas, minyak menyumbang 25 persen dari PDB negara.
Sementara inflasi yang kian para telah mendorong harga konsumen naik hingga 50 persen dalam setahun. Langkah pemerintah untuk mengendalikan pelemahan mata uang juga telah menyebabkan kelangkaan sejumlah kebutuhan pokok di Venezuela.
"Venezuela memang telah mengalami krisis politik dan finansial sebelum harga minyak global turun. Faktanya, kini kebangkrutan menjadi salah satu pilihan setelah ekonomi negaranya kacau balau akibat penurunan harga minyak," terang Managing Director Spiro Sovereign Strategy, Nicholas Spiro.
Menurutnya, penurunan harga minyak telah menjadi badai yang sempurna bagi krisis politik dan ekonomi di Venezuela. (Sis/Ndw)
Harga Minyak Anjlok, Negara Ini Dihantui Kebangkrutan
Harga minyak yang terus turun ternyata dapat membuat kondisi ekonomi sejumlah negara penghasil minyak berantakan.
diperbarui 08 Des 2014, 11:50 WIBIlustrasi Harga Minyak Turun (Liputan6.com/Johan Fatzry)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Demo Pro-Palestina di Kampus-kampus AS Terus Berlanjut, Bentrokan Terjadi di UCLA
Angkasa Pura: Banyak Bandara Internasional Tak Efisien
Harga Kripto Hari Ini 29 April 2024: Bitcoin Cs Tergelincir ke Zona Merah
100 Kata-Kata Balas Dendam Terbaik yang Bijak dan Penuh Nasihat
Bolehkah Wanita Haid Berwudhu Sebelum Tidur? Simak Penjelasannya
Apple Ingatkan Pengguna Tak Ngecas iPhone Semalaman, Bisa Perpendek Umur Baterai
Anwar Fuady Ungkap Reaksi Anak-Anak Soal Rencana Menikahi Wiwiet Tatung: Semua Panggil Mama
Pesan Sekda Kukar pada 147 Taruna Akmil yang Jalani Latsitarda Nusantara ke-44
VIDEO: Taktik Shin Tae-yong di Laga Semifinal Piala Asia U23 Indonesia vs Uzbekistan
Rio Reifan Dicek Urine Lagi Setelah Positif Sabu, Ada Narkoba Lain yang Dikonsumsi?
Mengenal Makna Tarian Rangkuk Alu yang Jadi Google Doodle Hari Ini
Rupiah Kembali Melemah di Awal Pekan, Investor Masih Tunggu Sinyal The Fed