Nelayan Asing Pencuri Ikan Indonesia Masuk Proses Verifikasi

Penangkapan terhadap 544 nelayan asing oleh Pemerintah Indonesia memasuki babak baru.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 27 Nov 2014, 19:31 WIB
Dalam aksi di depan Kantor Susi Pudjiastuti itu, massa juga membawa spanduk berisi tuntutan mereka, Jakarta, Jumat (21/11/2014). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Penangkapan terhadap 544 nelayan asing oleh Pemerintah Indonesia memasuki babak baru. Kementerian Luar Negeri menyatakan para nelayan tersebut tengah di verifikasi kewarganegaraannya.

"Saat ini tim dari kemlu masih ada berada berau untuk membantu verifiaksi (kewarganegaran) sejumlah nelayan asing yang masuk dan menangkap ikan Secara ilegal," sebut Juru Bicara Kemlu Michael Tene di Kantor Kemlu, Jakarta, Kamis (27/11/2014).

Ia menjelaskan, verikasi dilakukan karena nelayan asing yang masuk tidak cuma berasal dari satu negara. "Sebagian dari nelayan asing ini masuk ke wilayah indonesia dari Malaysia, mereka umumnya dari Malaysia meskipun ada juga yang dari Filipina," sambung dia.

Selain berasal dari sejumlah negara, proses verifikasi turut dilakukan karena sebagian besar para nelayan tidak mempunyai data kependudukan lengkap. Sehingga demi memastikan dari mana para nelayan ilegal itu berasal tim dari Kemlu menggunakan metode wawancara.

Tene pun memastikan pemerintah akan bertindak tegas pada setiap nelayan asing yang melakukan penangkapan ikan secara ilegal di perairan Indonesia. Hal tersebut diambil agar pencurian ikan di wilayah Indonesia tak terulang lagi di masa mendatang.

"Tindakan tegas seperti penenggelaman akan memberikan efek jera bagi nelayan asing yang melakukan pencurian di Indonesia," tandas Tene.

Pernyataan dari Tene ini, senada dengan kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang menegaskan bahwa pihaknya tak segan-segan untuk menenggelamkan kapal nelayan asing yang mencuri ikan di wilayah laut RI.

Hal ini sebagaimana visi misi Presiden Joko Widodo menjadikan Indonesia sebagai negara poritis maritim dunia dengan membuat tanah air sebagai negara yang mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam di laut.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya