Jokowi Ingin Sumber Listrik RI Berasal dari Air

Saat ini sedang dilakukan kajian pada 203 bendungan untuk mengetahui potensi energi listrik.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 24 Nov 2014, 15:23 WIB
Krisis listrik ini terjadi lebih cepat karena terlambatnya lima pembangkit berkapasitas total 6.000 megawatt (MW). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah mengoptimalkan pemanfaatan air sebagai sumber energi listrik, untuk mewujudkan target kelistrikan sebesar 35 ribu Mega Watt (MW) yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Mudjiadi mengatakan, saat ini sedang dilakukan kajian pada 203 bendungan untuk mengetahui potensi energi listrik.

"Ada potensinya untuk PLTA Desember ini akan selesai, kita hitung dari 203 bendungan. Ini studi potensinya berapa mega, klasifikasi 1-10 mw mini hidro, di bawah 1 mw mikro hidro di atas 10 PLTA," kata dia di Jakarta, Senin (24/11/2014).

Selain itu, pembangunan waduk yang dilakukan saat ini juga dirancang bisa memanfaatkan air untuk sumber energi dengan ditempatkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

"Waktu itu sekarang percepatan setiap bangun waduk baru ada PLTA-nya, Jati Gede, Pandaranan, semua kita siapkan fasilitas PLTA," tuturnya.

Menurut Mudjidjadi, energi air dapat menyumbang target kelistrikan yang dicanangkan Presiden Jokowi sebesar 35 ribu mw dalam kurun waktu lima tahun.

"Ya itu dibagi-bagi. 35 ribu itu kan dibagi-bagi, ada yang dari diesel, bahan bakar fosil, dari gas, dan dari energi lagi," papar dia.

Namun, Mudjijadi tidak bisa menyebutkan besaran listrik yang disumbang dari energi air. Pasalnya hal tersebut menjadi kewewenangan Kementerian ESDM.

"Nah itu yang sedang kita evaluasi. Kalau detilnya tanyakan ke ESDM. Saya kan di SDA," pungkasnya. (Pew/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya