WNI Ikut Latihan Militer, Dubes Singapura Dipanggil Menlu RI

Pemerintah Indonesia menanggapi serius peristiwa bergabungnya 2 (WNI) dalam program wajib militer Singapura.

oleh Sugeng Triono diperbarui 17 Nov 2014, 19:07 WIB
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk kali pertama kalinya menggelar jumpa pers di kantornya, Jakarta, Rabu (29/10/2014). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia menanggapi serius peristiwa bergabungnya 2 Warga Negara Indonesia (WNI) dalam program wajib militer Singapura.

Menurut Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi, pemerintah sudah memanggil Dubes Singapura di Indonesia, untuk meminta klarifikasi masalah tersebut.

"Kita sudah memanggil Dubes Singapura yang ada di Jakarta. Kita sudah menyampaikan concern kita," ujar Menlu Retno di Istana Negara, Jakarta, Senin (17/11/2014).

Retno menjelaskan, dalam pertemuan tersebut pemerintah Indonesia secara tegas meminta Singapura agar tidak melibatkan WNI dalam hal-hal yang menyangkut kedaulatan kedua negara.

"Dan sekarang kita akan coba selesaikan supaya ada pemahaman seterusnya bahwa warga negara kita dibebaskan dari hal-hal tersebut," tegas dia.

Sebelumnya, 2 WNI terbukti kedapatan sedang mengikuti mengikuti wajib militer untuk Singapura. Keduanya bahkan menjadi bagian dari tentara Singapura saat digelar latihan gabungan antara militer Indonesia dan Singpura di Magelang, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.

Sejauh ini hanya diketahui bahwa sikap kedua WNI yang mengikuti wajib militer tersebut diduga hanya mencari penghasilan tambahan.

Meski sempat ditahan oleh TNI selama satu minggu, kedua WNI tersebut akhirnya dibebaskan dan dikembalikan ke Singapura. Pembebasan kedua WNI tersebut setelah dilakukan langkah diplomasi antara Singapura dan Indonesia. (Yus)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya