Sambut Musim Hujan, Warga Kampung Pulo 'Bersolek'

Warga Kampung Pulo sudah merasakan banjir sebelum wilayah itu didera hujan.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 13 Nov 2014, 17:39 WIB
Aktivitas warga Kampung Pulo, Jakarta Timur, yang sejak Kamis (13/11/2014) subuh, rumah mereka terendam banjir. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Jakarta mulai memasuki musim hujan setelah beberapa bulan didera kemarau. Beberapa wilayah Jabodetabek pun sudah mulai merata merasakan hujan khususnya di sore hari.

Warga di lokasi-lokasi langganan banjir pun mulai mempersiapkan diri. Salah satunya warga Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur.

Warga di lokasi langganan terendam air ini sudah merasakan banjir sebelum wilayah itu didera hujan. Penyebabnya, luapan Kali Ciliwung yang berada persis di bibir pemukiman.

Pemukiman warga ini memang sudah berpuluh-puluh tahun terkena luapan air Kali Ciliwung, terutama saat musim penghujan datang. Segala sesuatunya pun sudah dipersiapkan, termasuk memindahkan barang-barang ke tempat yang lebih tinggi.

Menurut salah seorang warga di RT 03 RW 03 Gang V, Kampung Pulo bernama Komariah, air biasa datang pada malam hari. Sejak sore, pemberitahuan sudah disiarkan melalui pengeras suara musalah yang berada di sekitar pemukiman.

"Air biasanya dateng malam. Kita sih nggak tahu, tapi biasanya sudah diumumin di musalah," kata Komariah yang sedang sibuk mengeluarkan air dari ruang tamu rumahnya, Kamis (13/11/2014).

Begitu informasi diterima, dirinya dan warga lainnya langsung berbenah. Hampir seluruh barang yang ada di lantai dasar rumah diangkut ke lantai 2. Rumah di pemukiman padat penduduk ini lebih banyak sudah berlantai 2 sehingga saat banjir datang, barang-barang tidak ada yang terendam.

"Barang-barang sudah aman semua. Naikin di lantai 2," lanjut dia.

Sudah mengalami kebanjiran setiap tahun membuat ibu 2 anak itu dan warga lainnya hafal dengan siklus dan kondisi cuaca. Saat musim hujan masuk, ditambah luapan air tanpa disertai hujan di Jakarta, itu artinya warga harus berbenah.

"Kayak gini bisa 3 bulan. Tergantung banjirnya. Kalau setiap hari banjir ya barang nggak diturunin. Capek juga kalau setiap hari naik turunin barang," ucap Komariah.

Saat musim hujan seperti ini, hiasan rumah warga di Kampung Pulo berubah. Balkon rumah disulap menjadi tempat meletakkan segala perabotan. Mulai kasur, karpet, pakaian, hingga sepeda anak.

Kondisi ini membuat lantai dasar rumah nyaris kosong. Hanya ada beberapa perabotan yang terbuat dari stanless steel karena lebih tahan karat. Sisanya kubangan air dengan ketinggian bervariasi. Mulai 30 cm sampai 2,5 meter seperti yang terjadi pada Kamis pagi.

"Kalau sore ya begini bersihin rumah. Ngeluarin air, biar nggak gatel saja sih," tutup Komariah.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya