Liputan6.com, Jakarta - Industri rokok meminta pemerintah untuk tidak menandatangani Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau atau Framework Convention on Tobacco Control (FCTC). Pasalnya, FCTC dianggap sebagai ancaman bagi industri kretek nasional.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Panggah Susanto usai mendampingi Menteri Perindustrian Saleh Husin bertemu dengan Presiden Direktur Bentoel Group Jason Fitzgerald Murphy.
"Tadi membicarakan terkait dengan bagaimana kretek dipertahankan, karena ini menjadi bagian dari identitas Indonesia. Jadi jangan sampai eksistensi kretek ini hilang atau melemah akibat salah policy, seperti FCTC masih tetap jadi ancaman," ujarnya di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Selasa (11/11/2014).
Menurut Panggah, keberatan industri akan aturan yang tertuang dalam FCTC yaitu berkaitan dengan larangan penggunaan rasa tertentu pada rokok. Sedangkan kretek Indonesia menggunakan campuran cengkeh sehingga menimbulkan rasa pada kretek.
"FCTC ini menjadi kuncinya, karena yang paling krusial yaitu tidak boleh ada flavor. Padahal identitas kretek itu ada cengkehnya. Sedangkan saat ini di global kecenderungannya sudah bosan dengan rokok putih, dan kami juga pikirkan ekspor," katanya.
Selain itu menurut Panggah, adanya FCTC ini tidak memberikan pengaruh yang besar terhadap penurunan konsumsi rokok di Indonesia, tetapi hanya akan memukul industri rokok kretek dalam negeri.
"Inginnya pemerintah konsisten untuk FCFT ini. Karena dengan menandatangani FCFT, tidak menurunkan jumlah perokok, tetapi hanya menggeser rokok kretek. Jadi inginnya FCTC ini jangan ditandatangan, karena apa keuntungannya buat kita," tandasnya. (Dny/Gdn)
Industri Rokok Minta Pemerintah Tak Tandatangani FCTC Tembakau
Keberatan industri akan aturan yang tertuang dalam FCTC yaitu berkaitan dengan larangan penggunaan rasa tertentu pada rokok.
diperbarui 11 Nov 2014, 21:28 WIBAdvertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Kasus COVID-19 Naik 2 Kali Lipat di Singapura, Wisatawan Diminta Pakai Masker
Kadisdik Jabar Jadi Pj Bupati Cirebon, Bagaimana PPDB?
Akhir Nasib Kapten Sombong usai Uji Kesaktian Abah Anom Suryalaya, Kisah Karomah Wali
Longsor Tewaskan Satu Orang Penjaga Pondok Pesantren di Sukabumi
Satgas Damai Cartenz Tangkap Komandan KKB Dokoge Paniai
Mahasiswi Penyuka Sejenis Penusuk Pria di Pekanbaru Akhirnya Ditangkap
Buat Paspor Tanpa Antre di Hari Libur, Coba Layanan Paspor Simpatik!
Ustadz Adi Hidayat: Hijab Bukan Sekadar Kewajiban Formal, tapi..
Fakta Baru Kasus Pembunuhan Vina Cirebon versi Pengacara Terdakwa, Ada Kejanggalan
Jadwal dan Hasil Championship Series BRI Liga 1 2023/2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
Persib Bandung ke Final Championship Series BRI Liga 1, Ini Penyebabnya Versi Bojan Hodak
Hal-Hal Unik yang Hanya Ada di Desa Sade