Liputan6.com, Jakarta - Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengakui rencana Pemprov DKI Jakarta melarang pengendara motor melewati kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI) hingga Jalan Medan Merdeka Barat, akan ditentang banyak pengendara. Menurut Ahok, aturan tersebut diterapkan semata-mata untuk keselamatan para pengguna sepeda motor yang mayoritas berasal dari luar wilayah DKI Jakarta.
"Kamu capek dari Bekasi, Depok, sudah macet-macet bawa motor. Sampai tengah kota, kamu capek, eh belum lagi kalau tengah kota panas saat siang-siang, kamu tabrakan, sudah celaka. Apalagi kalau naik motor psikologisnya kan pengen nyelip-nyelip, kalau kesenggol sedikit celaka," ujar Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa, (11/11/2014).
Ahok juga yakin, bila aturan itu diterapkan akan banyak pengendara motor yang melanggar. Ia mengatakan memahami hal ini. Sebab, karakteristik warga yang telah terlanjur mengendarai sepeda motor akan sulit beralih menggunakan kendaraan umum, walaupun disediakan secara gratis.
"Percaya sama saya, orang nggak suka disuruh pindah bus. Naik motor itu paling enak, kapan naik dan kapan berhenti seenaknya, lawan arus, potong arah, paling enak deh. Nggak ada lebih enak dari bawa motor. Makanya nanti pasti banyak yang pakai jalur alternatif (di luar zona yang dilarang)," ucap Ahok.
Dia pun tetap bersikukuh akan tetap melaksanakan aturan tersebut. Tujuannya, untuk mengurangi angka kematian pengendara yang setiap tahun jumlahnya terus bertambah. Ahok pun tak peduli bila kebijakan tersebut nantinya akan membuat dirinya semakin di hujat warga Jakarta.
"Saya tahu ini kebijakan tidak baik untuk politik dan popularitas. Saya nggak peduli. Yang penting kamu nggak mati saja sudah. Naik motor itu kalau sudah nyelip-nyelip kena stang, nyenggol, itu sudah," kata Ahok.
Rencananya pembatasan kendaraan bermotor melintas di kawasan HI hingga jalan Medan Merdeka Barat akan diberlalukan mulai Desember tahun ini. (Mut)
Ahok: Sepeda Motor Dilarang Lintasi Bundaran HI Agar Tak Celaka
Ahok mengakui pembatasan kendaraan bermotor ini tidak baik untuk politik dan popularitas. Tapi Ahok mengatakan tidak peduli.
diperbarui 11 Nov 2014, 17:23 WIBAhok mengatakan bahwa dirinya akan bertahan di Gerindra apabila partai berlambang garuda merah itu konsekuen terhadap cita-cita yang telah dibuat sejak awal, Jakarta, Rabu (10/9/2014) (Liputan6.com/Johan Tallo)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jawa Tengah - DIYUsai Diresmikan, SV Undip Kini Punya Gedung Teaching Factory
Berita Terbaru
Live Report Irak vs Indonesia di Piala Asia U-23 2024: Kesempatan Kedua Garuda Muda
Internal Manchester United Mulai Kacau, Masa Depan Erik ten Hag Pemicunya
'Belajar Nyaman Tanpa Perundungan' Jadi Tema Peringatan Hari Pendidikan 2024 di Jabar
HEADLINE: Prabowo Ingin Bentuk Klub Presiden RI, Bagaimana Peluangnya?
Tarian Buto Kuntul Ratusan Siswa SD hingga Festival Clay Meriahkan Hardiknas di Banyuwangi
VIDEO: Balon Raksasa Jatuh dan Meledak di Atas Rumah Warga di Pacitan, 4 Penghuni Jadi Korban
Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado Diperpanjang hingga Jumat 3 Mei Pukul 18.00 Wita
Gugatan Almas terhadap Gibran karena 'Tidak Pernah Ucapkan Terima Kasih' Ditolak Hakim
PLN Mobile Proliga 2024 Dibanjiri Antusiasme Penonton, 6000 Tiket Ludes Terjual via PLN Mobile
Bukan dari Keluarga Kaya, Park Sung Hoon Pernah Tinggal di Rumah Semi Basemen Mirip Film Parasite
VIDEO: Balon Raksasa Jatuh dan Meledak di Atas Rumah Warga di Pacitan, 4 Penghuni Jadi Korban
Airlangga Hartarto Sebut 3 Negara Ini Siap Bantu Dana Percepat Keanggotaan Indonesia di OECD