Meningkatkan Martabat Keluaga Kurang Mampu, PR Penting Kemensos

Setiap 10 November diperingati Hari Pahlawan dan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (KSN). Peringatan tersebut menjadi semangat juang

oleh Liputan6 diperbarui 09 Nov 2014, 14:00 WIB
Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, Kartu Keluarga Sejahtera mulai dibagikan kepada warga (Liputan6.com/ Putu Merta Surya Putra)

Liputan6.com, Jakarta Setiap 10 November diperingati Hari Pahlawan dan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (KSN). Peringatan tersebut menjadi semangat juang, jiwa dan nurani serta perekat kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Saat ini, banyak permasalahan sosial muncul di masyarakat. Misalnya, konflik sosial antarwarga, bencana alam, keterpencilan serta kemiskinan, ” kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di TMP Kalibata, Jakarta, Sabtu (8/11/2014).

Acara diisi dengan KSN Indotera Expo 2014, sekaligus gelar karya penyelenggaraan kesejahteraan sosial (kesos) sebagai manifestasi hasil kerja dan kreatifitas para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) serta para mitra terkait.

“Kegiatan tersebut sebagai upaya membangun komitmen dengan komponen bangsa dalam transformasi informasi untuk hasil penyelenggaraan kesos dan penanganan permasalahan sosial kritis dengan cepat, tepat dan akurat,” ujarnya.

Permasalahan sosial berkembang cepat dengan karakteristik beragam, dan sifatnya tidak terduga. Namun, permasalahan tersebut banyak luput dari perhatian dan tidak terprogram dengan baik. Saat ini, Kementerian Sosial (Kemensos) ditargetkan menyelesaikan 26 permasalahan sosial, selain memberdayakan potensi sumber kessos. Misalnya, Karang Taruna, Pekerja Sosial Masyarakat, dan Taruna Siaga Bencana.

“Pada Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo, akan fokus mengatasi ketimpangan, kesenjangan dan keterbelakangan, serta mencari format baru kriteria kemiskinan,” ucapnya.

Inti dari penyelenggaraan kesos terkait pelaksana kedaulatan negara, berperan dan bertanggung jawab melindungi warga yang mengalami kesulitan ataupun terancam tanpa membeda-bedakan warna kulit, suku, agama, keyakinan budaya dan asal-usul.

Penanganan dan pemberdayaan tidak mudah. Tentu harus diisi ruang gerak dengan keilmuan yang tepat dan ketepatan mengatasi perubahan lingkungan strategis.

Masyarakat perlu diberikan pendampingan agar terbangun daya tahan dan daya juang, sehingga pada akhirnya timbulnya rasa nasionalisme. Salah satunya malalui program Kelompok Usaha Bersama (KUBE), sebagai sarana peningkatan ekonomi keluarga dan latihan agar berwirausaha dengan berbagai produk.

Peserta KUBE membutuhkan pencerahan terkait kualitas usaha, keragaman usaha dan kedaulatan usaha sebagai pintu masuk. Terkait membangun keluarga produktif, maka pemerintah menjalankan empat program, yaitu simpanan keluarga sejahtera berupa tunai dengan pembukaan rekening simpanan bagi masyarakat kurang mampu melalui Kartu Keluarga Sejahtera disertai SIM Card untuk Layanan Keuangan Digital (LKD).

Penciptaan kegiatan produktif keluarga, yaitu kelompok usaha untuk menjalankan kegiatan produktif, seperti program Indonesia pintar dengan pemberian dana tunai bagi anak sekolah dari keluarga kurang mampu melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP); Program Indonesia Sehat (PIS) sebagai pemberian jaminan kesehatan melalui BPJS kesehatan untuk masyarakat kurang mampu melalui KIS.

Program di atas diharapkan efektif, di era baru peningkatan kesejahteraan masyarakat kurang mampu yang akan melindungi dan memberdayakan masyarakat kurang mampu melalui simpanan produktif, kesempatan berusaha dan bekerja, keberlanjutan pendidikan anak, jaminan kesehatan, serta menggunakan teknologi untuk menjangkau masyarakat kurang mampu.

“Kami ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada BNI 46, Kementerian dan lembaga pemerintah, BUMN, TNI dan Polri, Dinas Sejarah TNI, PETA serta seluruh pendukung acara ini hingga bisa terselenggara dengan baik, ” katanya.

Melalui berbagai program di atas, Kemensos mengacu pada anggaran berbasis kinerja, menjawab atas perubahan paradigma serta pembangunan kessos, khususnya mengantisipasi permasalahan kessos tidak terduga, seperti bencana alam, anak, lansia dan konflik.

“Inti dari kesos adalah meningkatkan martabat keluarga kurang mampu, dengan perlindungan dan pemberdayaan serta tidak sekadar memberikan charity,” tandasnya.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya