Harga Emas Masih Dihantui Tekanan

Harga emas kembali mendapatkan tekanan turun pada Jumat (7/10/2014) siang ini.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 07 Nov 2014, 14:30 WIB
Ilustrasi Emas (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta Harga emas kembali mendapatkan tekanan turun pada Jumat (7/10/2014) siang ini. Harga melampau level support kemarin US$ 1.137 per ounce, meluncur ke area US$ 1.130 dan kini bergerak di kisaran US$ 1.133 per ounce.

"Tekanan turun harga emas ini didorong oleh penguatan dolar Amerika Serikat (AS) akibat komitmen kebijakan pelonggaran moneter dari Bank Sentral Eropa (ECB) yang dilontarkan Presiden ECB, Mario Draghi, semalam," kata Head of Research and Analysis PT Monex Investindo Future, Ariston Tjendra dalam ulasannya.

Tekanan turun masih membayangi pergerakan harga ini. Resisten terdekat di kisaran US$ 1.149 per ounce. Selama harga bergerak di bawah level ini, harga masih berpotensi melemah ke level US$ 1.127 per ounce (level retracement 127,6 persen dari US$ 1.137-US$ 1.175) dan selanjutnya mungkin ke area US$ 1.115 per ounce.

"Sementara resisten terdekat di kisaran US$ 1.149 per ounce. Penguatan di atas resisten ini berpeluang membawa harga menguat ke area US$ 1.160-US$ 1.166 per ounce," terang dia.

Pasar menunggu market mover (penggerak pasar) penting hari ini yaitu data tenaga kerja AS yang meliputi data non-farm payrolls (NFP), tingkat pengangguran dan pendapatan rata-rata per jam.

NFP akan menjadi fokus utama yang untuk bulan Oktober ini diproyeksikan mengalami pertambahan 231 ribu pekerja. "Hasil yang lebih bagus dari perkiraan bisa menambah penguatan dolar AS, yang artinya menekan harga emas," ujarnya. (Ndw)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya