Lebih dari Separuh Paramedis Tewas Kena Ebola

Lebih separuh korban ebola ternyata menyerang paramedis yang bertugas di negara terkena dampak

oleh Fitri Syarifah diperbarui 06 Nov 2014, 13:00 WIB
Ilustrasi Virus Ebola (Liputan6.com/Sangaji)

Liputan6.com, Jakarta Lebih separuh korban ebola ternyata menyerang paramedis yang bertugas di negara terkena dampak. Laporan dari Balitbangkes Kementerian Kesehatan menyebutkan, dari 523 orang petugas kesehatan yang tertular Ebola, 269 di antaranya meninggal dunia.

Kepala Balitbangkes Kementerian Kesehatan, Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan, Sekertaris Jenderal PBB sejak Sidang Umum PBB membentuk tim khusus bernama "United Nation Mission for Ebola Emergency Response - UNMEER".  Target kerja team UNMEER ini disebut sebagai "70 70 60", artinya di negara-negara episenter Ebola setidaknya 70 persen pasien harus mendapat perawatan yang baik.

"Setidaknya 70 persen jenazah dilakukan proses pemakaman dengan baik, dan ke dua hal ini harus dicapai dalam 60 hari sesudah team terbentuk, artinya pada November ini," katanya.

Meski pengamat menilai bahwa target ini belum akan tercapai, tapi angka-angka 70 persen itu diharapkan semua menjadi 100 persen pada 31 Januari 2015.

Perkembangan kasus Ebola terbaru meningkat 22 persen pada minggu yg lalu. Indikator Nigeria dan Senegal dinyatakan bebas Ebola adalah sesudah 42 hari (dua kali masa inkubasi) tidak ada kasus Ebola baru. Sedangkan calon vaksin berasal dari :

1. Chimpanse adenovirus
2. Vesical Stomatitis Virus

Untuk saat ini, obat yang ada termasuk:

1. Monoklonal antibody
2. Antivirus
3. Serum konvalesens (bila tidak tertangani dengan baik maka 2015 bisa menjadi "the year of Ebola")

Dan terakhir, Tjandra menyampaikan ada 5 kegiatan yang diperlukan untuk menekan kasus Ebola baru, yaitu:

1. Komando tingkat Nasional
2. Tim Gerak Cepat
3. ‎Penguatan sistem kesehatan  (klinik, RS, surveilans dll)
4. ‎Program penanggulangan penyakit menular yang berkelanjutan
5. Pentingnya pemahaman masyarakat

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya