Penutupan 7 Lokalisasi di Malang Tunggu Bantuan Kemensos

Bantuan Kemensos itu akan langsung diberikan kepada PSK di 7 lokalisasi di Kabupaten Malang, Jatim dengan harapan dijadikan modal usaha.

oleh Zainul Arifin diperbarui 04 Nov 2014, 07:10 WIB
Ilustrasi PSK di lokalisasi. (Istimewa)

Liputan6.com, Malang - Sebanyak 7 lokalisasi di Kabupaten Malang, Jawa Timur dipastikan ditutup akhir November ini. Hanya saja pelaksanaannya masih menunggu bantuan dana untuk pekerja seks komersial (PSK) dari Kementerian Sosial (Kemensos).

"Harapan kami pada 29 November nanti sudah resmi ditutup. Kami berharap stimulus dari Kementerian Sosial bisa segera turun," kata Bupati Malang Rendra Kresna, Senin (3/11/2014).

Menurut Bupati Malang, Kementerian Sosial sudah memberi sinyal positif. Kementerian tinggal melakukan verifikasi data penghuni lokalisasi sebelum pencairan stimulus. Bantuan itu langsung diberikan kepada PSK dengan harapan dijadikan modal usaha.

"Nanti jika saat penyerahan bantuan ada yang tidak datang, maka bantuan tidak akan diserahkan. Karena bantuan itu tidak bisa diwakilkan," papar Rendra.

Pemerintah Kabupaten Malang sendiri tidak akan memberikan dana kompensasi kepada para PSK dan mucikari. Namun pemkab telah memberikan berbagai pelatihan kepada para PSK sebelum resmi menutup lokalisasi.

"Kalau sifatnya tali asih kami tidak menyiapkannya. Pemkab Malang hanya dalam konteks persiapan dan memberi pelatihan saja," ujar Rendra.

7 Lokalisasi itu antara lain Suko di Kecamatan Sumberpucung, Kali Biru di Pujon, Kebobang di Wonosari, Girun di Gondanglegi, Kalikudu di Pujon Lor, Embong Miring di Ngantang, dan Pondok Seng di Sendangbiru Sumbermanjing Wetan. Hasil pendataan akhir, di dalamnya dihuni oleh sekitar 400 PSK dan 84 mucikari.

Rencananya, lokalisasi yang ditutup itu akan dialihkan menjadi lokasi usaha menyesuaikan dengan potensi wilayah masing-masing. Misalnya, dijadikan tempat karaoke, pusat kerajinan, dan sentra makanan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya