Mau Rupiah Perkasa, Ini Tugas Jokowi-JK

Pekerjaan rumah terpenting pemerintah Jokowi-JK adalah menggenjot ekspor dengan memperkuat kurs rupiah.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 23 Okt 2014, 21:38 WIB
Ilustrasi Pantau Rupiah (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akan bergerak menuju level Rp 13.000.

Memperkuat mata uang rupiah merupakan salah satu pekerjaan rumah pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) dalam waktu dekat, selain mengumumkan kabinet dan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi.

Analis AAEI sekaligus Direktur Investas Saran Mandiri, Hans Kwee mengungkapkan, pekerjaan rumah terpenting pemerintah Jokowi-JK adalah menggenjot ekspor dengan memperkuat kurs rupiah.

"Ketika mata uang kita lemah, ada importir inflation. Jadi kita harus memperkuat nilai tukar rupiah dan mengurangi permintaan dolar AS sebab ketika rupiah kita melemah, masyarakat sipil menyimpan kekayaan dalam dolar AS sehingga permintaannya di dalam negeri tinggi dan akhirnya merugikan," kata dia di Jakarta, Kamis (23/10/2014).

Langkah untuk memperkuat kurs rupiah, Hans menyarankan, Jokowi perlu membangun infrastruktur dan industri berbasis ekspor. Artinya memproduksi barang bernilai tambah untuk tujuan ekspor.

"Kita butuh masuknya devisa ke dalam negeri, makanya pemerintah harus beri insentif supaya pengusaha mau bangun industri yang kurang menguntungkan. Jadi bikin pengusaha tertarik, jangan cuma melulu merakit yang bikin laba besar. Dengan begitu, Indonesia nggak perlu impor lagi," cetus dia. (Fik/Ndw)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya