Bidik Rp 20 Triliun, Puluhan Agen Ini Siap Jual ORI Seri 011

Pemerintah telah menunjuk 21 agen penjual yang akan siap melayani pembelian Obligasi Ritel Indonesia (ORI) berseri 011.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 01 Okt 2014, 12:52 WIB
(Foto: Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan (DJPU Kemenkeu) telah menunjuk 21 agen penjual yang akan siap melayani pembelian Obligasi Ritel Indonesia (ORI) berseri 011. Dengan penerbitan surat utang ini, pemerintah berharap dapat meraup pembiayaan senilai Rp 20 triliun.

Dirjen Pengelolaan Utang Kemenkeu Robert Pakpahan, mengaku, pemerintah menargetkan perolehan dana dari penerbitan ORI011 senilai Rp 20 triliun.

"Target penjualan ORI011 Rp 20 triliun. Angka ini sama seperti tahun lalu. Ini bagian dari pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014," kata dia di Kawasan Hutan Kota Srengseng, Jakarta Barat, Rabu (1/10/2014).

ORI011 ditawarkan dengan tingkat kupon 8,50 persen dan tenor selama 3 tahun. Masa penawaran dimulai pada hari ini hingga 16 Oktober 2014. Sementara jatuh temponya pada 15 Oktober 2014. Minimum pemesanan ORI011 sebesar Rp 5 juta, dan maksimum pemesanan Rp 3 milia Kupon dapat dibayarkan setiap bulan pada tanggal 15 dan pembayaran kupon pertama kali wajib disetor 15 November 2014.

Masyarakat yang berminat membeli ORI011 dapat memesan lewat 21 agen penjual yang telah ditunjuk, antara lain :

1. Citibank
2. PT Bank ANZ Indonesia
3. PT Bank Bukopin Tbk
4. PT Bank Central Asia Tbk
5. PT Bank CIMB Niaga Tbk
6. PT Bank Danamon Indonesia Tbk
7. PT Bank DBS Indonesia
8. PT Bank Internasional Indonesia Tbk
9. PT Bank Mandiri Tbk
10. PT Bank OCBC NISP Tbk
11. PT Bank Negara Indonesia Tbk
12. PT Bank Panin Tbk
13. PT Bank Permata Tbk
14. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
15. PT Bank Tabungan Negara Tbk
16. PT Bank UOB Indonesia
17. Standard Chartered Bank
18. The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd
19. PT Danareksa Sekuritas
20. PT Trimegah Securities Tbk
21. PT Sucorinvest Central Gani.

(Fik/Ndw)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya