Soal Penis, Ogah Deh Kalau Kegedean

Ada anggapan bahwa ukuran besarnya penis dan payudara adalah penentu kepuasan hubungan seksual.

oleh Liputan6 diperbarui 19 Sep 2014, 06:00 WIB
Ilustrasi ereksi | Via: liputan6.com

Liputan6.com, Jakarta Ada anggapan bahwa ukuran besarnya penis dan payudara adalah penentu kepuasan hubungan seksual. Dalam film-film porno muncul julukan-julukan kepada pria dengan penis besar seperti Long Dong Silver, Wun Hung Lo, atau Ball Park Frank. Mereka adalah bintang film porno yang selalu mendapatkan peran utama dan memiliki kelebihan ukuran penis lebih panjang dari delapan inci.

Padahal, seks pada wanita tak semata soal fisik, melainkan juga suasana hati. Menurut Dr. Handrawan Nadesul dalam bukunya, Mitos Seputar Seks, kualitas hubungan seksual tergantung pada kepiawaian sang suami dalam menampilkan kinerja seksual dan suasana hati istri untuk melakukannya.

Lebih lanjut Dr.Handrawan mengatakan, proses seks jauh lebih bernilai ketimbang hasil, sedangkan urusan kepuasan hubungan seksual tak semata-mata naluri belaka melainkan lebih pada pengetahuan dan teknik.

Dr. Sooth, pengasuh masalah seksual di Gentlemen's Quarterly, sebuah majalah gaya hidup pria modern yang terbit di Los Angeles, California, mewawancarai beberapa narasumber wanita yang pernah mempunyai pengalaman berkencan dengan pria berpenis di atas rata-rata.

Seorang wanita yang pernah berkencan dengan seorang pria Kolombia yang penisnya begitu besar mengatakan, "Dengan seorang pria sebesar itu benar-benar menyakitkan. Aku tidak pernah menginginkan sesuatu sebesar itu dalam tubuhku lagi!"

Sumber lain lagi mengaku, "Dia adalah seseorang yang bisa saja aku nikahi, tetapi tidak akan. Satu alasan karena penisnya terlalu besar. Banyak temanku mengatakan, kamu akan terbiasa dengannya, tetapi aku tidak bisa terbiasa. Aku tidak tahan!"

Ukuran kecil, baik pendek maupun penampangnya selama saat menegang mencapai sekurang-kurangnya 5 cm sebenarnya tidak bermasalah. Ada titik peka rangsang dalam dinding vagina wanita yang letaknya tidak terlalu dalam dari pintu masuk vagina, tulis Dr. Jan Shifren dalam New England Journal of Medicine, dikutip Jumat (19/9/2014).

Masih dalam tulisan Dr. Jan Shifren, sesungguhnya yang terpenting adalah masing-masing meningkatkan kemampuan suami dan istri dalam setiap proses kegiatan seksualnya, bukan memikirkan besar kecilnya ukuran sebagai keberhasilan berhubungan seks.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya