Garam Bukan Penyebab Tekanan Darah Tinggi

Konsumsi garam dan tekanan darah tinggi tidak berkaitan

oleh Fitri Syarifah diperbarui 15 Sep 2014, 21:00 WIB
Foto: Money Signs

Liputan6.com, Jakarta Sebuah penelitian terbaru yang melibatkan 8.670 orang Prancis menemukan bahwa konsumsi garam dan tekanan darah tinggi tidak berkaitan. Peneliti justru menilai Indeks Massa Tubuh (BMI) yang jadi penyebab tekanan darah tinggi.

Mengutip laman Dailymail, Senin (15/9/2014), penelitian ini tentu saja mengejutkan para ahli penyakit dalam mengingat selama ini peringatan bahaya garam terus dikampanyekan.

"Asumsi bahwa garam menyebabkan tekanan darah tinggi itu terlalu berlebihan. Pasien yang hipertensi (memiliki tekanan darah tinggi)justru cenderung dipengaruhi gaya hidup konsumsi alkohol, usia, dan yang paling penting indeks massa tubuh (BMI)," kata peneliti.

Sedangkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Amerika Serikat kemarin mengeluarkan peringatan bahwa sembilan dari 10 anak sekolah di AS mengonsumsi garam berlebih.

"Hampir semua anak senang mengonsumsi makanan olahan seperti pizza, roti, makanan ringan, sandwich, keju, daging olahan, daging ayam olahan, pasta, sup dan hidangan Meksiko. Laporan ini mengindikasikan satu dari enam anak berisiko mengalami hipertensi," kata peneliti.

Dengan adanya penelitian ini, Juru bicara CDC, Janelle Gunn mengatakan akan mempertimbangkan bukti penelitian sebab sejauh ini penelitian ilmiah kebanyakan lebih menitikberatkan garam yang dapat meningkatkan risiko hipertensi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya