Liputan6.com, Jakarta - Untuk menyelesaikan permasalahan harga elpiji, Pengamat Ekonomi Ichsanuddin Noorsy mengusulkan agar pemerintah mengalihkan penggunaan elpiji yang saat ini menggunakan tabung menjadi menggunakan pipa.
Ichsan mengatakan, PT Pertamina (Persero) menaikkan harga elpiji 12 kilogram (kg) untuk mengurangi kerugian karena selama ini perusahaan tersebut terus menomboki akibat biaya produksi lebih tinggi dibanding harga jual.
"Diarahkan penggunaan elpiji menuju ke harga Pasar oleh Pertamina. Dengan alasan Pertamina terus-menerus merugi," kata Ichsan, di Jakarta, Selasa (9/9/2014).
Ia melanjutkan, bahan baku elpiji berasal dari impor, menggunakan skema harga Saudi Aramco. Dengan begitu harga bahan baku elpiji sangat rentan mengalami kenaikan.
"Cara berhitung Pertamina adalah cara berhitung standar Saudi Aramco, bagaimana harga dikali sampai dia begitu. Kenapa kita musti cara impor? bisa tidak dalam negeri? Bisa cuma tinggal bangun infrastrukturnya. Dalam data energy information administration, kita negara kesepuluh yang punya cadangan gas terbesar di dunia." tuturnya.
Karena itu, ia mengusulkan agar dilakukan pergeseran penggunaan gas kota untuk mengentaskan permasalahan tersebut. Pasalnya, bahan baku gas kota berasal dari dalam negeri.
"Kenapa sih tidak bergeser? Nah saya melihatnya, kalau Chairul bilang yang pake elpiji 12 kg orang kaya ke atas kok," ungkapnya.
Ia mengungkapkan, untuk menerapkan penggunaan gas kota harus dipersiapkan infrastrukturnya, hal tersebut dapat dilakukan dalam waktu setahun.
"Kalau bicara infrastruktur kita bisa Lakukan dalam enam bulan sampai satu tahun. Beberapa sumur gas yang belum berproduksi kita produksi. Yang mendasar lagi kalau saya lihatnya, anda mengembalikan Posisi Pertagas yang dimiliki Pertamina untuk berfungsi dengan baik,"pungkasnya. (Pew/Gdn)
*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!
HEADLINE HARI INI
Euro 2024 Jadi Ajang Terakhir Cristiano Ronaldo, Kans Cetak Rekor dan Ukir Sejarah?
Biar Murah, Pemerintah Harus Kembangkan Gas Kota
Pertamina menaikkan harga elpiji 12 kilogram untuk mengurangi kerugian.
diperbarui 09 Sep 2014, 18:44 WIBGas Elpiji non-subsidi 12 Kilogram akan mengalami kenaikkan kisaran Rp1.000-Rp1.500 per Kg, Jakarta, Rabu (13/8/2014) (Liputan6.com/Miftahul Hayat)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Cuaca Hari Ini Sabtu 15 Juni 2024: Hujan Guyur Jabodetabek Malam Nanti
Kawasaki Hadirkan W175 Versi Injeksi, Harga Rp 35 Jutaan
Hasil Jerman Vs Skotlandia: Tuan Rumah Pesta Gol di Laga Pembuka Euro 2024
Unej Terima 4.401 Calon Mahasiswa Baru Jalur SNBT, Daftar Ulang 19 hingga 28 Juni 2024
3 Varian Resep Dodol yang Legit dan Kenyal, Bisa Coba Buat Sendiri di Akhir Pekan
Hari DBD ASEAN 15 Juni, Kemenkes: Kini Dengue Bukan Hanya Masalah Negara Tropis
Tips Mengatasi Penurunan Harga Saham: Strategi untuk Investor Cerdas
Mantan CEO Pepsi Bongkar Rahasia Kesuksesannya, Yuk Intip!
Intip, 6 Rekomendasi Tempat Wisata Indah di Kediri
Otoritas AS: Persetujuan ETF Ether Rampung di Musim Panas
Sejarah Tercipta, 2 Pegolf Indonesia Kawinkan Gelar di Kejuaraan Dunia Junior
15 Juni 1991: Gunung Pinatubo Filipina Meletus, Hujan Abu Vulkanik hingga Singapura