Pengamat: BBM Naik Rp 1.000, Rakyat Perlu Naik Gaji Rp 250 Ribu

Bila terjadi kenaikan harga BBM, masyarakat perlu mendapatkan kenaikan gaji pula agar tidak tercekik secara ekonomi.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 30 Agu 2014, 15:03 WIB
BBM bersubsidi sejatinya ditujukan bagi rakyat menengah kebawah namun pada kenyataanya tak sedikit kalangan berduit yang tanpa rasa malu memilih BBM bersubsidi.

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat politik ekonomi Ichsanuddin Noorsy memiliki prediksi perhitungan dampak yang ditimbulkan dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Bila terjadi kenaikan harga BBM, masyarakat perlu mendapatkan kenaikan pendapatan pula agar tidak tercekik secara ekonomi.

"Dari hitung-hitungan saya, kalau harga BBM naik Rp 1.000, maka jadinya BBM Rp 7.500. Artinya masyarakat butuh kenaikan pendapatan sebesar Rp 250 ribu," kata Ichsanuddin di Jakarta, Sabtu (30/8/2014).

Pengamat dari Universitas Indonesia itu menambahkan, bila pemerintah mau memberikan bantuan kenaikan pendapatan itu, tentunya harus menjangkau pada masyarakat yang masuk golongan miskin. Golongan tersebut pun banyak ragam dan penentuannya harus tepat.

"Angka kemiskinan mana yang dipakai. Kan beda-beda, harus pakai Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat), bukan di raskin (beras untuk rakyat miskin) atau BLT (bantuan langsung tunai)," ungkap Ichsanuddin.

"Masyarakat mana yang perlu dinaikkan? Masyarakat pertanian karena banyak masyarakat kita bekerja di situ," tambah Ichsanuddin.

Selain itu, Ichsanuddin memberikan solusi jangka menengah untuk pemerintah mendatang dalam menghadapi polemik BBM. Caranya adalah melakukan konversi power plant dari BBM ke bahan bakar gas (BBG) dan bidang otomotif tetap menggunakan BBM.

"Kita biarkan industri otomotif bermain di BBM, bukan pindah ke BBG. Prioritas selanjutnya atasi orang miskin. Power plant dan otomotif diutamakan supaya nggak mendorong inflasi," demikian Ichsanuddin.

Baca juga:

Golkar Klaim Rasional Bersikap Soal Kenaikan Harga BBM
Setuju BBM Naik, PDIP Tunduk pada Harga Pasar?
Effendi PDIP: Indonesia Darurat Politik Anggaran, BBM Perlu Naik

(Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya