Atlet Tembak Adu Tangkas di Rajawali Cup

Kejuaraan menembak ini juga bisa mengkatrol ranking petembak di tingkat nasional.

oleh Bima Firmansyah diperbarui 30 Agu 2014, 19:20 WIB
Kejuaraan Menembak Rajawali Cup

Liputan6.com, Bogor: Sebanyak 120 atlet menembak dari berbagai kalangan mengikuti lomba Open National Shooting Championship Rajawali Cup Piala Kasat IV Korps Brimob Polri 2014. Acara yang telah dilakukan sebanyak 5 kali ini bertujuan untuk mencari bibit-bibit penembak yang handal.

Ketua pelaksana, Jumanto mengatakan lomba berskala nasional ini diikuti oleh perserta dari berbagai kalangan, mulai dari kalangan atlet, kalangan TNI dan Polri hingga warga sipil.

"Lomba ini bebas untuk siapa saja, baik anggota Rajawali Air Softer ataupun bukan. Kalau untuk warga biasa, ada batasan umurnya minimal 17 tahun," jelasnya kepada liputan6.com di Lapangan Tembak Rajawali Air Softer di Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang Kabupaten Bogor, Sabtu (30/8/2014).

Dalam perlombaan dibagi menjadi 2 kelas, yakni kelas senjata api (senpi) dan air softgun. Untuk kelas senpi, kata dia, menggunakan senjata jenis Glock buatan Austria. Kelas ini terdiri dari 2 kategori yakni tembak reaksi 10 butir peluru dan kategori tembak presisi 10 butir peluru. Sedangkan kelas airsoft gun terdiri dari 1 kategori yakni tembak presisi.

"Para peserta yang ikut perlombaan ini pastinya akan menambah jam terbang mereka, dan yang menang akan naik ranking di tingkat nasional," tambahnya.

Salah satu peserta, Angga mengaku senang bisa mengikuti perlombaan ini. "Motivasi utama saya ikut lomba ini yang penting bisa berkumpul dengan shooter lain, dan event ini bagus karena jarang ada perlombaan tembak di Bogor," jelas pria yang ikut perlombaan kategori tembak reaksi ini.

Ia juga menilai arena perlombaan juga cukup baik, karena didukung fasilitas yang baik dan aman. Selain itu juga para pesertanya banyak yang memiliki kemampuan yang bagus.

"Harapannya mudah-mudahan banyak peminat olahraga ini. Kegiatan seperti ini bisa menjauhkan kita dari tindakan negatif. Bisa juga sebagai ajang mencari bibit penembak baru yang berprestasi," pungkasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya