Sekjen PPP: Jokowi-JK Belum Ajak, Kami Tetap di Koalisi Merah Putih

Banyak pihak memprediksi, bakal ada beberapa parpol di kubu Prabowo-Hatta yang berpindah ke lain hati dan bergabung di pemerintahan Jokowi.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 26 Agu 2014, 12:24 WIB
Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuziy terpilih jadi Ketua Umum PPP dalam Muktamar VIII PPP di Surabaya, Jawa Timur. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Banyak pihak memprediksi, bakal ada beberapa parpol di kubu Prabowo-Hatta yang bergabung di pemerintahan Jokowi-JK. Namun bagi PPP yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih, keputusan berada di luar pemerintahan bersama Prabowo-Hatta belum tergoyahkan.

"Sampai saat ini belum ada komunikasi resmi dari PDIP dan Jokowi-JK, atau ajakan (berkoalisi) yang diberitakan di mana-mana itu. Partai belum melihat adanya ajakan," kata Sekretaris Jenderal (Sejken) PPP M Romahurmuziy di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (26/8/2014).

Pria yang karib disapa Romi itu menilai, tawaran berkoalisi dari kubu Jokowi-JK adalah hak mereka sebagai pemenang Pilpres 2014. Namun, dia menegaskan, saat ini PPP masih tetap berada di Koalisi Merah Putih.

"Adalah kebebasan dari PDIP sebagai pemenang, untuk melakukan (ajakan) yang mereka rasa perlu," ujarnya.

"Saya tidak ingin mengatakan apakah kita akan terbuka atau tertutup (dengan ajakan). Yang pasti posisi kita akan tetap ada di Koalisi Merah Putih," tandas Romi.

Sementara itu, jumlah kursi koalisi Jokowi-JK masih kalah dibanding koalisi Prabowo-Hatta yang mencapai 62%. Karena itu, opsi untuk mengajak parpol Koalisi Merah Putih menjadi pertimbangan memperkuat parlemen 5 tahun ke depan. Tapi Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menegaskan, kekuatan parlemen bukanlah segalanya.

"Tetapi bukan berarti bahwa pemerintah tidak mampu menjalankan efektivitas pemerintahan kalau tidak mendapatkan dukungan mayoritas, itu salah," ujar Paloh 25 Agustus 2014 kemarin. (Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya