Liputan6.com, Jakarta - Selain menggunakan kereta api dan pesawat, mudik Lebaran menggunakan moda transportasi bus masih menjadi pilihan bagi masyarakat saat ini. Tak jarang, situasi tersebut membuat para Perusahaan Otobus (PO) mengambil kesempatan dengan mencari keuntungan sebesar-besarnya.
Dwi (22), pria yang mudik menggunakan salah satu bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) untuk jurusan Jakarta-Semarang ini merasa menjadi salah satu korban PO dalam mencari keuntungan tersebut.
Ada dua hal yang dirasa Dwi menyebabkan dirinya merasa ditipu. Pertama, persoalan harga tiket yang ia bayar untuk perjalanan Jakarta-Semarang dinilai terlalu mahal. Kedua, mengenai fasilitas yang ia dapatkan selama perjalanan.
"Soal tiket, harga tiket tidak rata-rata, ada yang dinaikkan, Saya dapat Rp 350 ribu tapi sebelah saya Rp 250 ribu, padahal dia ke Purwodadi," katanya saat berbincang dengan Liputan6.com yang ditulis, Senin (28/7/2014).
Seperti diketahui, jarak antara Jakarta ke kota Purwodadi lebih panjang jika dibandingkan dengan jarak tempuh Jakarta ke Semarang.
Dengan harga yang dinilai terlalu mahal tersebut, dikatakan Dwi, tidak sesuai dengan fasilitas yang ia dapatkan selama perjalanan.
"Fasilitasnya buruk, kemarin ngomongnya eksekutif, ternyata cuma ekonomi AC, tempat duduknya 2-3, AC kadang dingin kadang panas, yang parah lagi, toilet dalamnya tidak ada airnya, jadi kalau ada yang masuk atau dibuka bau banget," ceritanya.
Hal serupa juga diceritakan Anton (28) sebagai pemudik menggunakan bus tujuan Yogyakarta. Tak beda dengan Dwi, Anton juga ketika membeli tiket dengan harga Rp 275 ribu dijanjikan akan mendapatkan fasilitas bus kelas VIP.
Namun pada kenyataannya tidak seperti itu. "Katanya VIP tapi saya dapat tempat duduk di tengah yang kursinya 3, kalau VIP kan kursinya 2-2," katanya.
Meski begitu dirinya mengaku juga sudah melayangkan protes kepada sopir dan kernet bus yang ditumpanginya tersebut, namun Anton mengatakan tak ada penjelasan yang masuk akal yang dikatakan sopir dan kernet itu.
"Ya mau gimana lagi, semua pada kepepet, daripada tidak dapet bus, soalnya sudah habis-habisan lagian juga demi ngejar waktu Lebaran di kampung halaman," pungkas dia. (Yas/Gdn)
Keluhan Para Pemudik yang Ditipu Perusahaan Bus
Harga tiket antara satu penumpang dengan penumpang lain dalam satu bus tidak sama.
diperbarui 28 Jul 2014, 12:31 WIBSeorang kenek bus membantu penumpang memasukkan koper ke dalam bagasi, Jakarta, (24/7/14) (Liputan6.com/ Johan Tallo)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Israel Ngotot Operasi Militer di Rafah Sejalan dengan Hukum Internasional
Mengenal Masokis sebagai Bentuk Penyimpangan Seksual, Pahami Risiko dan Bahayanya
Agensi Park Seo Joon Soal Rumor Kencan dengan Lauren Tsai: Sulit Mengonfirmasi Kehidupan Pribadinya
Momen Megawati Tiba di Arena Rakernas Jelang Berikan Pengarahan Tertutup ke Kader PDIP
Edukasi Ketahanan Pangan untuk Siswa Polisi Wanita
Sosok Chelsea Manalo, Wanita Kulit Hitam Pertama yang Dinobatkan Sebagai Miss Universe Filipina 2024
Polisi Sikat 23 Pelaku Curanmor di Kabupaten Bandung, 1 Orang Warga Negara Asing
Pilkada 2024, PDIP Maluku dan Papua Barat Daya: Kekuasaan Pusat Jangan Intervensi
Cuma Butuh 12 Detik, 2 Bersaudara Ini Curi Kripto Senilai Rp 397,7 Miliar
Millie Bobby Brown Sah Jadi Istri Jake Bongiovi, Mantap PIlih Nikah Muda di Usia 20 Tahun
Badan Usaha Jalan Tol Kini Berhak Kembangkan Pusat Bisnis di Pinggir Tol Lewat PP 23/2024
6 Potret Nayla Purnama Bareng Keluarga Vina, Sang Nenek Sampai Menangis