Liputan6.com, Jakarta - Bulan Ramadan memberikan pengaruh terhadap kegiatan di pelabuhan terutama pada kegiatan bongkar muat peti kemas. Namun hal tersebut diharapkan tidak mengganggu kelancaran distribusi arus barang dari pelabuhan ke daerah pemasaran.
"Pada saat puasa memang sedikit memberikan pengaruh karena dalam puasa ada waktu jedah sehingga kegiatannya agak turun sementara permintaan distribusi makin tinggi," ujar Wakil Ketua Indonesia National Shipowners Association (INSA) Asmari Herry saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, seperti ditulis Minggu (20/7/2014).
Dia mengatakan, untuk mengatasi hal tersebut, para pengusaha pelabuhan biasanya melakukan penambahan pekerja sehingga kegiatan-kegiatan bongkar muat tidak terlalu lama terhenti karena ditinggalkan pekerja yang menjalankan puasa.
"Kami juga harus menghormati pekerja pelabuhan yang berpuasa, memberikan waktu untuk sahur dan berbuka yang pada bulan normal hal itu tidak ada. Misalnya biasanya pekerjaan 8 orang maka ditambah pada saat itu 15 orang sehingga waktu jedahnya sedikit karena bisa bergantian," lanjutnya.
Dengan penambahan pekerja tersebut, diakui Asmari memang akan menambah biaya yang harus dikeluarkan oleh pengusaha. Namun hal tersebut dinilai masih dalam batas wajar dan telah dilakukan setiap tahun sehingga pengusaha telah memiliki persiapan.
"Produktivitas memang akan berkurang, tetapi itu logis dan wajar tetapi supaya output tidak berkurang maka perlu ada tambahan biaya. Tapi extra cost-nya tidak besar jika dibandingkan dampaknya kalau tidak dilakukan penambahan pekerja. Karena itu kan untuk menjaga aktivitas dan kelancaran arus barang," jelas dia.
Namun Asmari juga berharap strategi yang dilakukan oleh pengusaha ini juga mampu diimbangi oleh operator pelabuhan sehingga tidka terjadi penumpukan barang yang berpotensi merugikan pengusaha.
"Nah ini tinggal bagaimana operator pelabuhan dalam menjaga dwelling time-nya dan menjaga kondisi tingkat isian lapangan penumpukan atau Yard Occupancy Ratio (YOR)," tandasnya. (Dny/Gdn)
Ini Strategi Pengusaha Jaga Kelancaran Arus Barang di Pelabuhan
INSA berharap strategi yang dilakukan oleh pengusaha juga mampu diimbangi oleh operator pelabuhan.
diperbarui 20 Jul 2014, 15:01 WIBBongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Data PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) bongkar muat peti kemas selama 2010 naik 23 persen.(Antara)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
7 Potret Pernikahan Virzha dengan Perempuan Keturunan Arab, Digelar Terbatas
Virzha Menikah dengan Sausan Sabrina, Ijab Kabul Gunakan Bahasa Arab
Tonton Kisah Nyata Spesial di Indosiar, Senin 29 April 2024 Via Live Streaming Pukul 14.00 WIB
Potret Gofar Hilman Rayakan Ultah ke-41 Bareng Cupi Cupita, Dinner Berdua
Gelaran Hari Tari Sedunia di Surakarta Upaya Buat Menghubungkan Kembali Masyarakat Modern dengan Akar Budayanya
BKPM Catat Investasi Tetap Jalan meski Masuk Tahun Politik
Mobil Dinas Polri Tabrak Pesepeda Motor di Depok, Pelaku Melarikan Diri
100 Kata-Kata Semoga Bisa ke Tanah Suci yang Indah dan Menyentuh Hati
Selebgram Arief Muhammad Siapkan Rp100 Juta untuk Timnas Indonesia Jika Menang Piala Asia U23 2024
Seluruh ASN di Lingkup Pemkab Kukar Diminta Bersikap Netral saat Pilkada 2024
Bisa Turunkan Berat Badan, 7 Minuman Ini Cocok Dikonsumsi Sebelum Tidur
LRT Jabodebek Angkut 3,8 Juta Penumpang di Kuartal I 2024