Liputan6.com, Gaza - Pertumpahan darah terus terjadi di Gaza, Palestina. Sekitar 52 warga Gaza lainnya dilaporkan tewas dalam serangan rudal terbaru yang dilancarkan Israel. Korban tewas hingga saat ini mencapai 157 orang.
Pada Minggu (13/7/2014) pagi ini, rudal Israel ditembakkan menuju Distrik Tuffah, Gaza Timur, mengenai rumah dan masjid.
"Akibatnya 16 orang tewas di lokasi tersebut. Ada juga yang terluka, termasuk kepala kepolisian Tayseer al-Batsh," ujar pejabat setempat, seperti dimuat News.com.au, Minggu (13/7/2014).
Sementara, kubu Hamas Palestina juga dilaporkan meluncurkan roket ke Tel Aviv, Israel dan Tepi Barat. Namun beberapa serangan berhasil dilumpuhkan iron dome milik zionis. Tak ada warga Israel yang tewas.
Dengan kondisi yang semakin memanas ini, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan kedua belah pihak untuk gencatan senjata.
"Dewan Keamanan PBB mendesak Israel dan Hamas untuk menghormati hukum internasional yang berasaskan kemanusiaan demi mencegah jumlah korban jiwa terus bertambah," demikian yang dilaporkan News.com.au.
Sebanyak 15 negara anggota Dewan Keamanan PBB meminta kedua kubu harus tenang dan kembali pada kesepakatan gencatan senjata yang pernah tercipta pada November 2012 lalu.
Konflik Israel dan Palestina terbaru ini dipicu oleh kasus penculikan. Sebelumnya tiga pemuda Israel tewas usai diculik kelompok yang disebut berasal dari Hamas. Kemudian remaja Palestina diculik dan dibakar hidup-hidup hingga berujung saling serang antara Hamas dan Israel.
Sekjen PBB Ban Ki-moon menyerukan gencatan senjata antara Israel dan Palestina. Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengatakan, pihaknya siap menjadi mediator gencatan senjata antara kedua kubu.
Namun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan pihaknya tak akan berhenti dan memenuhi permintaan pihak internasional, karena bagi mereka langkah itu tepat untuk mengakhiri serangan roket dari Hamas.
157 Warga Gaza Tewas Diserang Israel, Kepala Kepolisian Terluka
Sebanyak 15 negara anggota Dewan Keamanan PBB meminta kedua kubu harus tenang dan kembali pada kesepakatan gencatan senjata 2012.
diperbarui 13 Jul 2014, 08:40 WIBBeberapa warga Palestina berhamburan keluar rumah akibat serangan udara Israel di Gaza, (10/8/2014). Sambil menggendong anak, salah satu warga berlarian menghindari bangunan yang terbakar. (REUTERS/Ahmed Zakot)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Kabar Gembira, Harga Beras hingga Cabai Kembali Normal
Kementerian ESDM Gandeng Kemendikbud RI Kembangkan Program Konversi Sepeda Motor Listrik
Bersua Bayern Munchen, Real Madrid Usung Misi Mengejar Trofi Juara Liga Champions
Sering Tidur dengan Posisi T-Rex Arm, Benarkah Itu Tanda-Tanda ADHD dan Autisme?
12 Idol KPop Ini Dianggap Punya Visual yang Unreal, Ada Biasmu?
Cak Imin Rahasiakan Calon yang Diusung di Pilkada Jatim 2024: Kalau Bocor Ketahuan Khofifah Bahaya
Infografis Aksi Pro-Palestina Marak di Kampus-Kampus AS dan Prancis
Gunung Ruang Bergejolak Lagi, Semburan Abu Vulkanik Capai 5.000 Meter
Ragam Fakta di Balik Kabar Viral Pelarangan Warung Madura Jualan 24 Jam
Pencegahan Stunting, Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya
Jadwal Leg Pertama Semifinal UEFA Champions League, 1-2 Mei 2024 di Vidio
Tampilan Virzha Nikahi Perempuan Berdarah Arab Sausan Sabrina, Serasi Jadi Pengantin Melayu