Jamu Hipertensi dan Asam Urat Berhasil Dikembangkan Secara Ilmiah

Salah satu tugas Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan adalah meneliti dan mengembangkan jamu

oleh Gabriel Abdi Susanto diperbarui 14 Jun 2014, 09:00 WIB
Racikan jamu Bukti Mentjos, merupakan ramuan turun temurun dari sang nenek yang memiliki kepandaian meracik bahan baku jamu dan menuliskannya di dalam buku. (Liputan6.com/Panji Diksana/wwn)

Liputan6.com, Jakarta Salah satu tugas Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan adalah meneliti dan mengembangkan jamu, tanaman obat dan obat tradisional.

Secara historis, pemanfaatan pelayanan kesehatan tradisional telah berlangsung lama di Indonesia dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan hingga saat ini.

Perkembangannya sejalan dengan kebutuhan masyarakat dalam pemeliharaan dan peningkatan kesehatan (health promotion) serta pengobatan dan pencegahan penyakit (prevention and disease cure).

"Sekarang ini, Balitbangkes sudah berhasil menyediakan dua Jamu Scientific (secara ilmiah) yaitu untuk hipertensi ringan dan asam urat. Pada tahun 2014 direncanakan akan diperoleh tambahan 3 Jamu Scientific, yaitu osteoartritis, haemorroid dan dispepsia," ujar Kepala Balitbangkes Prof. Tjandra Yoga, Sabtu (14/6/2014).

Sampai saat ini baru diuji 24 formula jamu untuk menjadi kandidat formula jamu saintifik, yaitu 19 formula jamu untuk uji klinik pre-post dan 5 formula jamu untuk uji klinik multicenter.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya