Striker Persiraja Tewas, Komdis Hukum PT Liga Indonesia

PT Liga Indonesia dianggap lalai karena tidak mengingatkan pentingnya staf medis di lapangan.

oleh Liputan6 diperbarui 31 Mei 2014, 17:10 WIB
Ketua Komdis PSSI, Hinca Pandjaitan (kiri) menegaskan akan melakukan investigasi terkait insiden yang terjadi usai laga PSAP Sigli vs Persiraja di stadion H Dimurthala, Lampineung, beberapa waktu lalu, (22/5/2014). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta: Komisi Disiplin (Komdis) PSSI menghukum PT Liga Indonesia sebagai operator resmi Liga Super Indonesia dan Divisi Utama terkait kematian pemain Persiraja Banda Aceh, Akli Fairuz.

Sabtu (31/5/2014), Komdis menggelar sidang lanjutan terkait meninggalnya Akli. Komdis sudah meminta pihak panitia pelaksana pertandingan Persiraja untuk datang memenuhi panggilan Komdis. Namun pihak Persiraja tidak hadir.

Komdis pun menanggapi kasus itu secara serius. Komdis menyoroti tidak adanya tim medis yang disediakan oleh panitia pelaksana pertandingan. Atas dasar itu, Komdis memutuskan untuk menghukum PT Liga Indonesia karena lalai dalam menerapkan regulasi pertandingan.

"PT Liga Indonesia dihukum untuk segera menegakkan regulasi tentang medis termasuk permintaan agar mengingatkan klub untuk mematuhi regulasi mengenai medis. Itu merupakan tugas PT Liga Indonesia," jelas Ketua Komdis, Hinca Pandjaitan di Kantor PSSI, Sabtu (31/5/2014).

"Liga dianggap lalai dan belum maksimal menjalankan regulasi tentang medis. Kami menginstruksikan PT Liga Indonesia menegakkan aturan itu agar bisa diselesaikan internal," dia melanjutkan.

Hinca pun berharap semua klub yang berlaga di kompetisi Indonesia menyadari betapa pentingnya kehadiran tim medis di pinggir lapangan. Dia tak mau ada nyawa lagi yang melayang.

"Kasus ini diharapkan bisa membuat semua klub peduli pentingnya medis dan rasa aman dalam pertandingan. Itu regulasi PT Liga Indonesia, kalau tidak bisa diambil alih komdis," tegas Hinca.

Sebelum meninggal dunia, Akli mendapat tendangan dari kiper PSAP Sigli, Agus Rohman, 10 Mei lalu di Stadion H Dimurthala. Tendangan itu membuat usus Akli bocor dan menyebabkan dirinya meninggal. (Cakrayuri)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya