Liputan6.com, Jakarta - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) menyatakan, orang-orang yang berada di sekitar capres PDIP Joko Widodo memiliki catatan yang harus diperhatikan. Lantaran, banyak pendukungnya berasal dari kalangan militer.
"Kita akui orang di sekitar Jokowi juga punya catatan-catatan. Para purnawirawan itu punya bangunan bisnis untuk membiayai, ini yang tidak menjelaskan pendanaan (untuk biaya kampanye Jokowi) itu," kata Koordinator Kontras Haris Azhar di kantornya, Jakarta, Sabtu (3/5/2014).
Haris mengatakan, capres yang didukung purnawirawan, sama halnya melupakan masa lalu. Perjalanan bangsa Indonesia dari dulu hingga sekarang banyak terjadi pelanggaran HAM yang dilakukan oleh militer.
Oleh karena itu, dukungan purnawirawan terhadap Jokowi perlu diperhatikan. Karena bisa saja, para purnawirawan tersebut memiliki kepentingan tertentu untuk memenangkan Jokowi dalam merebut kursi RI 1.
"Ada kelompok purnawirawan militer di tengah pertarungan. Ini berarti tidak bahagia, karena orang yang masih dikelilingi masalah HAM dan penting melihat masa lalu itu. Kita perlu lihat siapa yang bekerja di lingkaran capres tersebut," tandas Haris.
Jokowi mendapat dukungan dari kalangan purnawirawan TNI dan Polri dalam pertarungan Pilpres 2014. Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Tjahjo Kumolo menerangkan, untuk purnawirawan Polri, PDIP mendapat dukungan dari mantan petinggi institusi tersebut. Misalnya saja dari mantan Kapolri Jenderal Pol Purn Dai Bachtiar, Komjen Pol Purn M Nurdin, Irjen Pol Purn Rasyid Ridho, dan Irjen Pol Purn Kusuma.
Dari purnawirawan TNI dikoordinir oleh Mayjen TNI Purn Tri Tamtomo, Mayjen TNI Purn Tubagus Hasanuddin, dan Mayjen TNI Purn Adang R Ruchiatna.
Beberapa nama dari kalangan militer juga santer layak disandingkan dengan Jokowi seperti nama mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Purn Ryamizard Ryacudu dan Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko. (Sss)
Kontras: Purnawirawan di Sekitar Jokowi Punya Catatan Bisnis
Kontras menilai, capres yang didukung purnawirawan, sama halnya melupakan masa lalu.
diperbarui 03 Mei 2014, 18:21 WIBUsai menggelar Apel, Kapolri, Jokowi, dan Panglima TNI Jenderal Moeldoko melakukan salam komando (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
IU Berikan Freebies Khusus untuk Uaena Indonesia, Ternyata Oleh-oleh Buatan Ibunya
IHSG Menghijau, Saham SMRA Stagnan pada Awal Sesi Perdagangan
Rupiah Tembus 16.000 per Dolar AS, Ada Peluang Kembali Perkasa?
Huawei Ajak Pengembang Bikin Aplikasi Buat HarmonyOS
9 Fakta Psikologi Jika Kamu Tidak Bisa Melepas Seseorang dari Pikiranmu
Disney World Larang Pengunjung Pakai Sepatu Crocs, Picu Kecelakaan di Eskalator
3 Hal yang Akan Ditimbang di Yaumul Mizan Hari Kiamat
Barang Bukti Rio Reifan Tersandung Narkoba: 3 Paket Sabu, Setengah Butir Ekstasi dan 12 Obat Keras
VIDEO: Operasi Militer Israel Berlanjut di Gaza, Negosiasi Gencatan Senjata Gagal?
9 Masalah Kesehatan Ini Dapat Dideteksi Melalui Kondisi Kuku
150 Quotes Bijak English yang Singkat dan Aesthetic, Cocok untuk Caption
Status 17 Bandara Internasional Dicabut, Konektivitas Udara Bakal Efisien