Liputan6.com, Jakarta - Layanan uang digital saat ini tengah menjadi primadona di industri layanan selular. Perusahaan berbasis selular berbondong-bondong menyediakan layanan uang digital.
Operator telekomunikasi Indosat tak mau ketinggalan menyediakan layanan serupa, melalui layanan Indosat Dompetku. Indosat menilai layanan ini memiliki potensi pasar yang sangat besar di masa depan.
Meski dana investasi yang dibutuhkan cukup besar untuk memulainya bisnis ini, adanya dukungan dari infrastruktur Indosat yang lain membuat investasi yang disediakan pada Dompetku tak terlalu besar.
"Secara investasi cukup kecil. Karena anggaran investasi kita yang lain sudah langsung mendukung layanan Dompetku juga," ungkap Alexander Rusli sebagai President Director & CEO Indosat, Jumat (2/5/2014).
Namun, ia juga mengungkap bahwa pengguna layanan uang digital berbasis selular masih cukup kecil. Para penyedia layanan uang digital masih harus berusaha keras mengedukasi masyarakat lewat iklan dan informasi lainnya agar terbiasa menggunakan layanan tersebut.
"Sementara ini penggunanya memang masih sangat kecil. Dari 1 juta pendaftar Dompetku, yang aktif pakai masih berjumlah puluhan ribu saja, perlu edukasi biar mereka terbiasa dulu," tambahnya.
Alexander juga memaparkan bahwa investasi yang ditanamkan perusahaannya pada layanan Dompetku bersifat jangka panjang. Fokus Indosat saat ini ialah mengakusisi pelanggan dan melakukan edukasi pasar.
"Industri uang digital masih sangat kecil sekarang ini, kondisinya mirip dengan kartu kredit 15 tahun lalu yang masih gak dianggap. Kita investasi buat jangka panjang, targetnya kita baru bisa dapat keuntungan sekitar 4-5 tahun lagi dari layanan ini," tandas Alexander.
Dompetku merupakan layanan uang elektronik Indosat yang memungkinkan pelanggan menggunakan nomor seluler untuk melakukan berbagai transaksi keuangan. Indosat juga baru menambahkan fitur setor dan tarik tunai memakai layanan Dompetku.
Fitur tersbut bisa diakses pengguna Indosat Dompetku melalui seluruh outlet Akses+ yang juga merupakan salah satu agen Dompetku. Akses+ sendiri saat ini memiliki 47.000 outlet yang tersebar di Sumatera, Jawa, dan Bali. Layanan ini mulai bisa dinikmati pelanggan mulai Mei 2014.
Demi menggenjot penggunaan layanan Dompetku, Indosat telah bekerja sama dengan beberapa mitra seperti Alfamart Group, PT Pos Indonesia, PT Kereta Commuter Jakarta, Artajasa ATM Bersama, ALTO, Circle-K, dan 7-Eleven.
Indosat sendiri menargetkan penambahan 100 ribu merchant pada tahun ini. Penambahan merchant tersebut merupakan salah satu strategi perseroan untuk mendorong transaksi layanan Dompetku.
Uang Digital, Tren Bisnis Masa Depan Telekomunikasi
Indosat menilai layanan uang elektronik akan memiliki potensi pasar yang sangat besar di masa depan.
diperbarui 02 Mei 2014, 15:16 WIB(foto: dreamstime.com)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Vladimir Putin Memulai Masa Jabatan Kelima Sebagai Presiden Rusia, Memimpin Tanpa Oposisi
5 Daerah dengan Angka Demam Berdarah Dengue Tertinggi, Kota Bandung Urutan Pertama
Aplikasi Pelaporan Kasus Perundungan Kota Bandung, Warga dan Sekolah Diminta Gesit Melapor
Laba Bersih Merosot, Raksasa Minyak Saudi Aramco Tetap Tebar Dividen
Persija Jakarta Absen dari ASEAN Club Championship, Ini Alasannya
Wakil Bupati Sidoarjo Subandi Ditunjuk Jadi Plt Usai Gus Muhdlor Ditahan KPK
Harga Minyak Dunia Melempem, Faktor Ini jadi Penyebabnya
VIDEO: Kelas Bahasa Indonesia di Universitas Terkenal di Amerika
Kim Soo Hyun Sukses Raih Gelar Aktor Paling Populer di Baeksang Arts Awards 2024, Begini Isi Pidato Kemenangannya
Puji Suasana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan Saat Akhir Pekan, Warganet Sindir Jalan Sabang Jakarta
Adi Prayitno: Pembentukan 40 Kementerian Harus Mengubah Regulasi
90 Kata-Kata Demokrasi yang Bijaksana, Bisa untuk Materi Orasi