Sukses

Puji Suasana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan Saat Akhir Pekan, Warganet Sindir Jalan Sabang Jakarta

Kebijakan Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan akan berlaku setiap akhir pekan.

Liputan6.com, Jakarta - Uji coba kebijakan Jalan Braga Bandung bebas kendaraan saat akhir pekan disamput positif oleh publik. Setidaknya itulah tendensi yang terlihat di sejumlah unggahan online. Tidak sedikit dari warga jagat maya yang berbagi testimoni menikmati suasana baru salah satu destinasi ikonis di Kota Kembang tersebut.

"Kata-kata tidak dapat menggambarkan betapa saya suka berjalan-jalan di Braga yang bebas kendaraan. Suasananya, keramaiannya ... Malam ini malam terakhir Braga ditutup untuk kendaraan. Tadinya, sebagai warga Braga coret, males banget ke Braga weekend karena ricuh. Kalo terus mah, setiap hari juga hayuk!" cuit seorang pengguna X, dulunya Twitter, @raihanaulia_rar, Minggu, 5 Mei 2024.

Tweet itu mengundang banyak komentar warganet. Ada yang menanggapi, "Solusinya di buat kaya Malioboro aja. Tiap sore ke malem di tutup untuk kendaraan." Si pengunggah cuitan menjawab, "Setuju sih, minimal kalo ga bisa seharian full ya sore ke malam juga boleh."

"Sepakat! Akhirnya Braga benar-benar bisa dinikmati seutuhnya," warganet lain mengomentari. Sementara itu, yang lain menimpali, "Sabtu pagi sempat sejenak menikmati menyenangkannya Braga begini."

"Saat dulu aspal Braga diganti jadi batu, saya sudah berpengharapan jalan legendaris ini didedikasikan untuk pejalan kaki. Ternyata baru bertahun-tahun kemudian terwujud, walaupun sementara...ya gpplah," kata seorang warganet, dan diamini yang lain, "Batu andesitnya awet kalo gak dilewati kendaraan bermotor."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tanggapan Warganet

Di antara komentar warganet, tidak sedikit yang ingin kebijakan serupa diterapkan di lokasi serupa di kota lain, seperti Jalan Sabang Jakarta. Pengguna X mencuit, Senin, 6 Mei 2024," Bandingkan di malam yang sama di Jalan Sabang Jakarta. Cuman jadi car-infested parking lot and sewer yang gak tertata dan gak hidup dibanding Jalan Braga ini."

"Pedestrianisasi = more foot traffic = more potential customers = better business!" imbuhnya. "Cuman ya resto resto di Sabang ini keras kepala dengan kondisi butut ini, jadi yasudah."

Tweet ini pun ditanggapi sejumlah pengguna. Salah satunya berkomentar, "Jalan Sabang ini ga jadi dipedestrianisasi kah? Kayaknya dulu era Pak Anies sempet keluar master-plan pedestrianisasinya, gak jadi? Penghambatnya di mana/siapa?"

"Sabang ni aneh," kata yang lain. "Lahan parkir lebih lebar dari trotoar, pedagang jualan di trotoar dan lahan parkir, manusia jalan di jalan aspal, lagi makan diganggu pengemis/pengamen, rasa enak makanan debatable, berisik kendaraan dan peluit jukir. Experience yang ga menyenangkan."

3 dari 4 halaman

Kalah dari Braga?

Pengguna berbeda menimpali, "Asli minggu lalu gue main ke sini, ga enak banget jadi pejalan kaki. Trotoar jelek, padahal tempat makannya bagus bagus. Itu yang parkir juga kek ga pantes keluar mobil cakep cakep tapi trotoarnya kek jalanan pasar wkwkwk."

"Sebenernya agak kesel sama mobil2 yg parkir di jalan sabang ini, padahal ada gedung parkir umum di Sarinah atau di gedung XXI nya," sahut yang lain. "Padahal udah bayangin sabang ini kayak jalan alor/petaling di KL 🙂🙂," kata pengguna berbeda.

"Braga 1 : 0 Sabang," menurut yang lain. Sebelumnya, Pemerintah Kota Bandung mengumumkan bahwa penerapan Braga Free Vehicle (BFV) dimulai pada Mei 2024 setiap Sabtu dan Minggu.

"Salah satu ikon Kota Bandung adalah Braga. Jalan Braga ingin kita kembalikan lagi kepada fungsi awal. Insyaallah minggu depan (penerapannya, 4 dan 5 Mei 2024). Mohon dukungan dari semuanya," kata Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono, dalam keterangannya, 26 April 2024, dirangkum kanal Regional Liputan6.com.

4 dari 4 halaman

Jadi Daya Tarik Wisata

Bambang mengklaim, penerapan BFV sudah melalui kajian yang komprehensif. Selain mengurai kemacetan, implementasinya diharapkan jadi daya tarik wisatawan.

"Harapannya simpel saja, Kota Bandung ini kota jasa dan pariwisata. Apa sih yang mau dijual? Salah satu di antaranya untuk bisa menarik wisatawan dan untuk warga Kota Bandung. Semua bisa menikmati Jalan Braga (bebas kendaraan) yang kita uji cobakan di Jalan Braga panjang," katanya.

Braga Citywalk, katanya, akan jadi zona eksklusif bagi pejalan kaki dan pesepeda, dengan larangan kendaraan bermotor. "Langkah ini diharapkan tidak hanya memberi pengalaman wisata yang berbeda dan menarik bagi wisatawan, api juga mendukung upaya pengurangan kemacetan di pusat kota," sebut Bambang.

Pihak berwenang akan menyediakan area drop-off di simpang-simpang strategis untuk memudahkan akses pengunjung. Pengunjung kemudian difasilitasi area parkir on-street dan kantong parkir di aset pemerintah. Mendukung aksesibilitas ke area tersebut, pemerintah menyediakan layanan shuttle Bandros Sirkular khusus bagi tamu hotel di sekitar Jalan Braga.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.