Telekonferensi dengan Pangdam, KSAD Cek Keamanan Jelang Pemilu

Menjelang Pemilu 9 April, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Budiman melakukan telekonferensi dengan Pangdam se-Indonesia.

oleh Oscar Ferri diperbarui 06 Apr 2014, 10:43 WIB
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Budiman (Liputan6.com/Danu Baharuddin)

Liputan6.com, Jakarta - Menjelang Pemilu Legislatif (Pileg) pada 9 April, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Budiman melakukan telekonferensi dengan Panglima Daerah Militer (Pangdam) di seluruh Indonesia. Telekonferensi dilakukan dalam rangka melakukan pengecekan pendistribusian logistik pemilu serta situasi dan keamanan jelang Pileg.

"Kami mencoba untuk melakukan pengecekan terhadap Kodam-Kodam di seluruh Indonesia dalam rangka membantu KPU dan membantu kepolisian di dalam pelaksanaan pemilu agar dapat berjalan aman, lancar, bebas, umum, rahasia, jujur, dan adil," kata Budiman di Markas Besar TNI AD (Mabesad), Jakarta, Minggu (6/4/2014).

KSAD meminta para Pangdam menyampaikan setiap permasalahan yang ada terkait pemilu. Termasuk penyelesaian dari permasalahan yang ditemukan.

Adapun, secara langsung dan bergantian, KSAD melakukan telekonferensi dengan para Pangdam. Yakni dengan Pangdam Iskandar Muda (Aceh), Pangdam I Bukit Barisan (Sumatera Utara), Pangdam II Sriwijaya (Sumatera Selatan), Pangdam Jaya (DKI Jakarta), Pangdam III Siliwangi (Jawa Barat), Pangdam IV Diponegoro (Jawa Tengah dan Yogyakarta), Pangdam V Brawijaya (Jawa Timur), Pangdam VI Mulawarman (Kalimantan Timur), Pangdam XII Tanjung Pura (Kalimantan Barat), Pangdam VII Wirabuana (Sulawesi), Pangdam IX Udayana (Bali), Pangdam XVI Pattimura, (Maluku dan Malut), dan Pangdam XVII Cenderawasih (Papua).

Dalam telekonferensi tersebut, situasi dan keamanan menjelang pemilu di setiap Kodam tergolong kondusif. Meski begitu, sejumlah daerah terdapat konflik dan gesekan, seperti di Aceh, Jawa Tengah, Maluku, Sulawesi, dan Papua.

Misalnya saja di Yogyakarta, di mana dalam waktu terakhir terjadi bentrok antara simpatisan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan PDI Perjuangan (PDIP). "Tapi sudah bisa diatasi," kata Pangdam IV Diponegoro dalam telekonferensi.

Gesekan antarpendukung parpol juga terjadi di Mamuju, Sulawesi Barat dalam waktu terakhir, yakni ketika pendukung Partai Demokrat yang terlibat keributan dengan pendukung Partai Golkar. "Pendukung Demokrat menurunkan bendera Golkar, sehingga terjadi keributan. Tapi itu kejadian kecil dan sudah diatasi," kata Pangdam VII Wirabuana.

Sementara di wilayah Papua, disampaikan terdapat gangguan senjata, khususnya di wilayah pegunungan tengah. Di mana di sana ada beberapa caleg yang saudara dan kerabatnya memiliki senjata. Dikhawatirkan ada ancaman dengan senjata saat pemungutan suara agar memilih caleg yang bersangkutan.

"Tapi itu sudah kita antisipasi," kata Pangdam XVII Cenderawasih.

Tak cuma itu, di wilayah perbatasan Indonesia dan Papua Nugini kemarin juga terjadi penaikan bendera Bintang Kejora. "Itu juga sudah berhasil kita turunkan," imbuhnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya