Gudang Amunisi Meledak, Panglima TNI: Ini Kesalahaan Saya

Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengakui kurang merespon bangunan tua yang dijadikan gudang.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 14 Mar 2014, 13:47 WIB
Panglima TNI Jenderal Moeldoko tgerima Panser Anoa untuk pasukan perdamaian (Ahmad Romadoni/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Meledaknya gudang amunisi milik Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI Angkatan Laut di Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Rabu 5 Maret 2014 menyebabkan 1 prajurit meninggal dan 86 lainnya luka-luka.

Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengakui kurang merespons bangunan tua yang dijadikan gudang. Kondisi gedung yang sudah tua itu akhirnya terjadi masalah sampai akhirnya meledak.

"Gudang itu mulai zaman Belanda. Memang kami akui kita kurang respons kondisi bangunan tua. Karena kekurangan dana," kata Moeldoko di sela-sela serah terima 24 Panser Anoa di PMPP TNI, Sentul, Bogor, Jumat (14/3/2014).

Setelah kejadian itu, Moeldoko memerintahkan setiap kepala staf angkatan untuk evaluasi setiap gudang. Sedangkan, untuk mekanisme keamanan diutamakan pada kelancaran sirkulasi udara.

"Panglima tak respons perubahan panas seperti ini bisa pengaruhi yang di dalam gudang. Saya minta seluruh jajaran harus ditanami pohon besar agar udara cukup dingin," lanjutnya.

Sejauh ini, hasil penyelidikan sementara penyebab ledakan masih karena korsleting listrik. "Saya akui ini kesalahan saya, tapi akan saya perbaiki," tandas Moeldoko. (Ismoko Widjaya)

Baca juga:

Tragedi Gudang Amunisi

Dahsyatnya Ledakan Gudang Amunisi, Beton 2 Meter pun Terbang

Ledakan Gudang Amunisi TNI AL, RS Pelabuhan: Tidak Ada Koban Sipil

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya