Pemkot Depok Dinilai Lamban Merespons Permen Formalin

Lamban, mungkin ini kata yang tepat ditujukan bagi pihak terkait dalam merespons makanan berbahaya, seperti belakangan yang diungkapkan Badan POM dengan temuannya. Yakni, permen white rabbit yang mengandung formalin.

oleh Liputan6 diperbarui 28 Jul 2007, 12:29 WIB
Liputan6.com, Depok: Mungkin ini contoh yang patut ditiru. Tanpa harus menunggu Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) maupun Dinas Kesehatan menggelar razia, para pedagang di Depok, Jawa Barat, belum lama ini secara sukarela membuang permen white rabbit yang mengandung formalin. Inisiatif mereka berbanding terbalik dengan respons pejabat terkait. Sudah hampir sepekan, Badan POM mengumumkan white rabbit berformalin, namun belum ada penarikan di pasar-pasar tradisional [baca: BPOM: Enam Merek Permen Buatan Cina Berformalin].

Meski dinilai terlambat, Badan POM memang sudah mengumumkan temuan mereka. Hanya saja, tanggapan pemerintah daerah atau pejabat di daerah tak seperti yang diharapkan. Buktinya, masih ribuan produk Cina yang diduga berbahaya beredar dengan bebas. Padahal di beberapa negara, produk Cina dilarang karena sudah menyebabkan kematian. Bahkan di negeri Cina, Kepala Badan POM (BFAD) sudah ditembak mati lantaran meloloskan sejumlah produk berbahaya.(ANS/Nahyudi)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya