Tak ada yang mengira jika taman tersebut, medio 1970-an, adalah kawasan kumuh penuh sampah. Namun di tangan Chaerudin, bantaran sungai berubah menjadi asri. Bersama Kelompok Tani Sangga Buana yang dipeloporinya, Chaerudin bekerja bakti membersihkan sampah. Puluhan batang pohon berbagai jenis juga ditanam di tempat itu.
Jerih payah Chaerudin dan kawan-kawan tak sia-sia. Tempat itu kini menjelma menjadi kawasan hijau asri. Sesuai namanya yaitu Pesanggrahan, taman itu menjadi tempat berkumpul atau musyawarah. Bantaran Kali Pesanggrahan juga menjadi lokasi percontohan kegiatan pelestarian alam termasuk laboratorium alam untuk pengembangan ilmu botani. Tak sedikit pula warga yang berwisata menikmati kesejukan dan kerindangan pepohonan.
Advertisement
Tak berlebihan jika berbagai penghargaan dianugerahkan untuk upaya pelestarian hutan Kali Pesanggrahan. Berbagai predikat disematkan mulai tingkat Kota Jakarta Selatan pada 2000 hingga tingkat internasional dengan kategori Best Practice pada 2002 di Dubai.
Keteladanan Chaerudin dan warga Karang Tengah melestarikan bantaran Kali Pesanggrahan adalah langkah kecil yang sungguh berarti. Paling tidak, banyak orang bisa belajar mencintai alam. Sekaligus mendalami pengetahuan merawat lingkungan.(TOZ/Teguh Dwi Hartono)