Arab Saudi Berkomitmen Menjaga Kestabilan Minyak

Pemerintah Arab Saudi berkomitmen menjaga persediaan minyak dan kestabilan harga minyak. Sejak Raja Arab Saudi Fahd bin Abdul Aziz mangkat, harga minyak mentah menggelembung di atas US$ 62 per barel.

oleh Liputan6 diperbarui 02 Agu 2005, 15:07 WIB
Liputan6.com, Washington D.C.: Harga minyak mentah dunia melambung di atas US$ 62 per barel setelah tersiar berita Raja Arab Saudi Fahd bin Abdul Aziz wafat. Namun, pemerintah Arab Saudi berkomitmen menjaga persediaan minyak dan kestabilan harga minyak. Komitmen itu disampaikan Rihab Massoud, pejabat Kedutaan Besar Arab Saudi untuk Amerika Serikat di Washington D.C, Amerika Serikat, Senin (1/8).

Massoud mengatakan, Arab Saudi selaku pengendali seperempat pasokan minyak dunia akan melanjutkan kebijakan yang diwariskan Raja Fahd. Yakni menyediakan sumber energi yang stabil dan aman bagi dunia. Pangeran Abdullah, penerus tahta Raja Fahd dipastikan akan tetap menjalankan kebijakan lama [baca: Pangeran Abdullah Dipastikan Akan Memimpin Seperti Fahd].

Pada sesi perdagangan kemarin, harga minyak mentah di New York Mercantile Exchange untuk kontrak awal September melambung di atas US$ 62 per barel. Selain berita wafatnya Raja Fahd, kenaikan harga minyak disebabkan kebakaran kilang minyak di Texas dan Louisiana, AS. Kerusakan infrastruktur di Teluk Meksiko karena badai topan juga sebagai pemicu harga minyak mentah naik.(DNP/Nlg)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya