Sukses

Diperingati Hari Ini, 4 Fakta Autisme yang Perlu Kamu Sadari

Kasus autisme di masa sekarang 10 kali lebih banyak dibanding tahun 1980-an.

Liputan6.com, Jakarta Setiap 2 April 2018 diperingati sebagai Hari Kesadaran Autisme Sedunia. Dengan adanya peringatan hari ini diharapkan bisa meningkatkan kesadaran autisme pada semua tingkatan masyarakat.

Berbicara mengenai autisme, tak banyak orang tahu mengenai gangguan perkembangan fungsi otak yang memengaruhi kemampuan bidang sosial, komunikasi verbal (bahasa) dan nonverbal, imajinasi, fleksibilitas, lingkup interest (minat), kognisi, dan atensi ini.

Mengutip klikdokter, gejala pada anak autisme sudah terlihat sebelum anak tiga tahun. Beberapa gejala yang bisa diperhatikan antara lain tidak adanya kontak mata dan tidak adanya respons terhadap lingkungan. Jika tidak dilakukan terapi, maka setelah usia tiga tahun perkembangan anak akan berhenti atau mundur. Seperti tidak mengenal suara orang tuanya dan tidak mengenali namanya.

Berikut beberapa fakta yang perlu Anda tahu mengenai autisme, melansir laman Parents, Senin (2/4/2018).

1. Jumlah anak autisme meningkat

Menurut data Centers for Disease Control and Prevention Amerika Serikat, kasus autisme di masa sekarang 10 kali lebih banyak dibanding tahun 1980-an. Paling tidak ada satu dari 68 anak di Amerika Serikat autisme dengan tingkatan yang berbeda-beda.

Menurut para pakar, peningkatan jumlah anak dengan autisme di masa kini bukan karena epidemi, melainkan kemajuan informasi, diagnosis, dan pendataan yang lebih baik.

"Sekitar 10 tahun lalu, banyak anak dengan autisme ringan yang tidak terdiagnosis, sekarang tidak begitu," kata dokter anak yang menangani tumbuh kembang dari Mission Children's Hospital, Asheville, North Carolina,  Adrian Sandler.

 

Saksikan juga video menarik berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Waspada bila Anak Memiliki Kepala Besar

2. Autisme adalah gangguan genetik

Penyebab autisme pernah diyakini karena pengasuhan orangtua yang tidak tepat. Namun, hal itu ternyata salah. Para peneliti mengungkapkan penyebab autisme terjadi karena gangguan genetik.

"Mungkin juga ada kombinasi antara genetik dan lingkungan," kata Direktur Center for Autism and Communication Disorders University of Michigan, Catherine Lord.

3. Waspada bila anak memiliki kepala besar

Temuan terbaru dalam Journal of American Medical Association menunjukkan otak anak-anak autisme berkembang secara berbeda sejak dini.

Para peneliti menemukan kebanyakan anak yang kemudian didiagnosis autisme memiliki lingkar kepala kecil saat lahir, tapi pada saat usia 6-14 bulan memiliki kepala dan otak lebih besar dari ukuran normal.

 

3 dari 3 halaman

Intervensi Sedini Mungkin Amat Penting

4. Intervensi sedini mungkin amat penting

Hingga kini belum ada obat untuk mengatasi autisme, tapi terapi intensif membantu anak lebih bisa mempelajari keterampilan hidup. Semakin dini anak mendapat intervensi terapi, semakin baik.

Menurut National Academy of Sciences di 2001, seorang anak paling tidak mendapatkan terapi 25 jam terapi setiap minggu setelah diduga autisme.

"Intervensi bisa dilakukan dalam banyak bentuk dapat mengambil banyak bentuk, di antaranya terapi langsung dari para guru dan profesional terlatih," kata Lord.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.