Sukses

Tahun Depan SPC Bangun Pabrik Samrtphone Senilai USD 1 Juta

Dengan dana tersebut diharapkan nantinya pabrik dapat merakit 12 ribu unit smartphone dalam sehari.

Lima tahun menekuni bisnis perangkat pintar, SPC kian yakin bisa bersaing dengan sejumlah kompetitor di segmen menengah ke bawah. Bahkan untuk menunjukkan keseriusanya, perusahaan asal Indonesia ini berencana membangun sebuah pabrik perakitan smartphone di Indonesia.

Namun pabrik yang akan dibangun nantinya ini direncanakan akan berbeda dengan pabrik aksesoris elektronik yang sudah lebih dahulu ada. Komponen lokal yang relatif masih sedikit memaksa SPC untuk mengimpor sejumlah komponen inti untuk sebuah smartphone.

"Rencananya dalam satu tahun kedepan kami akan membangun pabrik perakitan smartphone di Tangerang dan memanfaatkan beberapa line produksi pabrik yang sudah ada," pungkas Raymond Tedjokusumo, Chief Operating Officer SPC Mobile saat ditemui di Hotel Artotel, Jakarta, Kamis (16/1/2014).

Lebih lanjut Raymond menjelaskan, membangun pabrik perakitan smartphone lebih rumit dibanding membangun pabrik perakitan ponsel fitur, karena harus mendatangkan alat khusus dan melatih SDM agar cekatan menggunakan alat-alat tersebut. Meski begitu, saat ini pabrik yang dimiliki SPC sudah mampu merakit sedikitnya 200 ribu unit ponsel candybar dalam sebulan.

Estimasi adapatasi rencana pabrik perakitan yang lebih besar akan menghabiskan waktu sekitar 1 tahun. Untuk rencana tersebut, Raymond mengaku akan menyiapkan dana sedikitnya USD 1 juta untuk membangun pabrik perakitan smartphone dan tablet.

"Dengan dana tersebut diharapkan nantinya pabrik dapat merakit 12 ribu unit smartphone dalam sehari, mengingat hingga SPC masih sangat tergantung dengan komponen impor yang hingga saat ini belum diproduksi lokal," ucap Raymond lagi. (vin)

Baca juga
Fokus Sasar Low-end, SPC Rilis Smartphone Android Rp 600 Ribu-an
SPC Luncurkan Smartphone Bagi Penyuka Karaoke
SPC Store, Toko Aplikasi Khusus Developer Indonesia

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini