Sukses

Google Ungkap Kontrol Navigasi HP Android dengan Gerakan Kepala, Seperti Apa?

Google merilis Project Gameface sebagai open source, memungkinkan pengembang Android mengintegrasikan teknologi kontrol smartphone dengan ekspresi wajah.

Liputan6.com, Jakarta - Google baru saja merilis kode untuk Project Gameface, sebuah proyek inovatif yang memungkinkan pengguna smartphone mengontrol dengan ekspresi wajah. Setelah sempat diperkenalkan di event Google I/O, proyek ini kini tersedia sebagai open-source untuk pengembang HP Android.

Mengutip informasi dari The Verge, Rabu (15/5/2024), cara kerja Project Gameface memanfaatkan kamera perangkat dan database ekspresi wajah dari MediaPipe untuk menerjemahkan gerakan wajah menjadi perintah navigasi.

Sebagai contoh, gerakan membuka mulut bisa dipakai untuk menggerakan kursor di layar. Sementara dengan gerakan mengangkat alis, pengguna bisa melakukan klik dan drag.

Untuk diketahui, proyek ini awalnya ditujukan untuk gamer dengan disabilitas. Namun, Google kini telah bermitra dengan Incluzza, perusahaan sosial di India yang berfokus pada aksesbilitas untuk memperluas penggunaan Gameface ke bidang lain, seperti Pendidikan dan pekerjaan.

Disebutkan, inspirasi di balik Project Gameface adalah Lance Carr, seorang streamer game yang mengalami quadriplegia. Kolaborasi Lance dengan Google bertujuan untuk menciptakan solusi lebih terjangkau dan mudah diakses, dibandingkan sistem head-tracking yang lebih mahal.

Dengan dibukanya kode Gameface, diharapkan akan semakin banyak pengembang yang dapat mengintegrasikan fitur ini ke dalam aplikasi Android mereka. Jadi, bisa memberikan kesempatan lebih banyak orang menikmati game dan teknologi lainnya tanpa batasan fisik.

Sekadar diketahui, Google pertama kali memperkenalkan Project Gameface di 2023. Ini merupakan teknologi kontrol hands-free memanfaatkan gerakan kepalan dan gestur wajah. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Lawan Penipuan Telepon, Google Siapkan AI Canggih untuk Lindungi Pengguna Android

Di samping itu, Google baru saja mengumumkan pendeteksi penipuan (scam) baru yang akan hadir di perangkat Android akhir tahun ini.

Pendeteksi tersebut diperkenalkan di acara Google I/O 2024. Alat yang menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) ini disebut mampu mendeteksi ancaman penipuan secara langsung di tengah percakapan telepon yang sedang dilakukan. 

Dikutip dari Engadget, Rabu (15/5/2024), AI ini bekerja dengan mencari pola percakapan yang terindikasi penipuan. Setelah terdeteksi, pengguna akan menerima peringatan di ponsel.

Cara ini diharapkan dapat mengatasi kegiatan penipuan yang belakangan ini makin marak. Dalam event I/O, Google pun sempat memperagakan cara kerja pendeteksi ini dengan memberikan contoh penipuan yang mengatasnamakan petugas bank.

Dicontohkan, penelpon penipu tersebut mencoba meminta informasi sensitif, seperti PIN atau kata sandi. Padahal, permintaan tersebut merupakan hal tak lazim dilakukan oleh petugas bank.

Ketika AI mendeteksi kata-kata yang dianggap penipuan, alat ini akan memberikan peringatan tindak penipuan ke pengguna. Dan yang terpenting, AI ini dilakukan di dalam perangkat, jadi privasi pengguna tetap terjaga.

Kendati demikian, fitur tersebut masih dalam tahap pengujian dan kabarnya belum akan hadir di Android 15. Google mengatakan akan memberikan detail lebih lanjut tentang fitur ini di akhir 2024.

Selain itu, Google akan menghadirkan pembaruan besar-besaran di Android 15. Perusahaan bakal menghadirkan chatbot Gemini di dalam perangkat, sehingga tidak perlu terhubung ke internet.  

 

3 dari 4 halaman

Fitur di HP Android Ini Bikin Belajar Matematika dan Fisika Lebih Gampang!

Tidak hanya itu, Google juga memperkenalkan fitur baru Circle to Search dalam ajang Google I/O 2024 semalam, dan digadang-gadang dapat membantu siswa belajar.

Adapun fitur baru Circle to Search ini dapat memberikan petunjuk langkah demi langkah untuk menjawab soal fisika dan matematika.

 "Mereka hanya perlu mengaktifkan fitur Circle to Search dengan menekan lama tombol beranda atau bilah navigasi, lalu melingkari soal," kata Google.

Namun, raksasa mesin pencari tersebut juga menjelaskan beberapa soal matematika mengharuskan pengguna untuk mendaftar ke fitur eksperimental Search Labs Google.

Perusahaan mengatakan, fitur baru ini dapat terwujud berkat rangkaian model AI anyar bernama LearnLM yang secara khusus dibuat dan disesuaikan untuk belajar.

Karena masih baru diumumkan, mereka berencana untuk melakukan penyesuaian dan berencana untuk meluncurkan versi lebih baik pada akhir tahun ini.

Google mengklaim, versi yang ditingkatkan ini nantinya dapat memecahkan masalah lebih kompleks.

"Circle to Search nanti bisa menyelesaikan soal lebih kompleks melibatkan rumus simbolik, diagram, grafik, dan banyak lagi," tutur perusahaan.

 

4 dari 4 halaman

Fitur Circle to Search

Google merilis Circle to Search awal tahun ini di acara Samsung Galaxy Unpacked 2024, dan awalnya hanya tersedia di Google S24 series.

Selang beberapa minggu kemudian, fitur tersebut juga tersedia di Pixel 8 dan Pixel 8 Pro.

Sekarang, fitur Circle to Search juga tersedia untuk perangkat Samsung lainnya, seperti Galaxy S23, Galaxy S22, Galaxy Z Fold, Galaxy Z Flip, Pixel 6, dan Pixel 7.

Rencananya, fitur AI besutan Google ini juga akan tersedia di lebih banyak HP Android lainnya di masa mendatang. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini